Bisnis.com, JAKARTA — Business Development Director of Rajawali Holding Rauf Diah mengamini turut hadir dalam pertemuan antara Daewoo Group dan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan pada Rabu (21/5/2025).
Dalam keterangannya kepada wartawan, Rauf menjelaskan bahwa pertemuan tersebut bersifat umum dan belum membahas proyek atau kerja sama secara spesifik.
“Tadi membahas cuma hubungan Korea dengan Indonesia aja. Lebih umum saja, tidak ada yang spesifik,” ujar Rauf saat ditanya mengenai agenda pertemuan di Istana Kepresidenan, Rabu (21/5/2025).
Kendati demikian, dia mengakui bahwa pembicaraan mencakup potensi kerja sama investasi di berbagai sektor.
“Kira-kira peluang investasi, tapi banyak ya, sektornya banyak yang dibicarakan, sangat banyak, oil, gas, dan perumahan, dan lain-lain,” ungkapnya.
Saat dikonfirmasi apakah kerja sama tersebut melibatkan Korea Selatan, Rauf membenarkan bahwa perusahaan asal negeri gingseng itu tertarik untuk menyuntikkan modal.
Baca Juga
Rauf juga menyampaikan bahwa Grup Daewoo, yang menjadi salah satu sorotan dalam pembahasan hari ini, telah lama memiliki kehadiran di Indonesia.
“Kalau Daewoo Group sudah lama di sini, dari ’86 sudah di sini,” ujarnya.
Namun, ketika ditanya apakah ada proyek baru yang dibahas secara langsung dengan Presiden Prabowo, Rauf menyebut belum ada proyek spesifik, karena pembahasan lebih fokus terhadap gambaran secara umum.
Menanggapi sikap Presiden Ke-8 RI terhadap potensi kerja sama tersebut, Rauf menyebut bahwa Prabowo sangat terbuka.
“Oh, dengan baik. Karena terbuka untuk semua, dengan adanya Danantara dan lain-lain semua dibuka. Dan tadi Pak Presiden menyampaikan, dari pihak Jepang dan China pun banyak sudah dibicarakan,” ujarnya.
Namun, mengenai hubungan dengan Danantara ke depannya bersama dengan perusahaan Daewoo Group, Rauf menegaskan bahwa sejauh ini belum ada pembicaraan apapun.
Bahkan, saat ditanya apakah sebelumnya sudah pernah ada komunikasi, dia juga menjawab belum ada kelanjutan.
“Kami belum pernah ngomong, kami rencana mau ada pertemuan, tapi belum,” katanya.
Saat ditanya apakah sudah ada proyek spesifik yang akan diinvestasikan dalam waktu dekat, dia kembali menegaskan bahwa diskusi masih bersifat umum.
“Tidak ada, karena pembicaraan sangat umum,” ucapnua.
Adapun mengenai potensi pertemuan lanjutan, Rauf menyebut kemungkinan adanya tindak lanjut pada forum APEC pada November mendatang.
“Belum ada. Rencananya kan ada APEC pada bulan November. Itu rencananya di situ ada pertemuan kedua, mungkin ya. Karena Presiden election-nya Korea baru bulan depan. Baru nanti akan diumumkan APEC-nya,” jelasnya Rauf.