Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Layanan Kesehatan Jemaah Haji, 90 Ton Obat & 28 Dokter Spesialis Siaga di Makkah

Tim Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiagakan puluhan ton obat dan tenaga ahli kesehatan jelang ibadah haji.
Jemaah haji berkerumun di area tawaf dengan Kabah berselimut kain ihram, di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Minggu (18/5/2025). Bisnis/Reni Lestari
Jemaah haji berkerumun di area tawaf dengan Kabah berselimut kain ihram, di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Minggu (18/5/2025). Bisnis/Reni Lestari

Bisnis.com, MAKKAH – Tim Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiagakan puluhan ton obat dan tenaga ahli kesehatan, terutama jelang ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). 

Mohammad Imran, Kabid Kesehatan PPIH Arab Saudi di Kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah mengatakan, obat-obatan untuk jemaah telah disiapkan sebelum kedatangan kloter pertama di Madinah. 

Total 90 ton obat dikirim ke Arab Saudi sejak 30 April 2025 untuk memenuhi kebutuhan jemaah. Jumlah itu cukup besar karena banyak berupa cairan penanganan dehidrasi.

Selain itu, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) diperkuat dengan 28 dokter spesialis, 6 dokter umum, dan 62 perawat.

“Dehidrasi masih jadi masalah umum bagi jemaah haji,” kata Imran, Senin (19/5/2025).

Adapun, pelayanan kesehatan tersedia di tiga wilayah, yakni Makkah, Madinah, dan Bandara Jeddah. Daerah Kerja (Daker) Madinah dan Makkah memiliki masing-masing satu klinik kesehatan haji, sementara Bandara Jeddah memiliki pos kesehatan dan ruang observasi khusus.

“Ruang observasi di Jeddah kami sewa setiap tahun,” katanya.

Ruangan ini digunakan untuk jemaah dengan penyakit ringan yang menunggu keberangkatan ke Makkah. Untuk kasus darurat yang butuh penangangan lanjutan, jemaah akan langsung dirujuk ke klinik bandara. 

Lebih lanjut, tahun ini pemerintah Arab Saudi memberlakukan kebijakan baru terkait dengan layanan kesehatan haji di mana setiap negara wajib bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan lokal. Indonesia bekerja sama dengan Abeer Group dan rumah sakit di Makkah Arab Saudi.

Di Makkah, RS rujukan utama adalah Saudi National Hospital dan RS Al Ahli. Di Madinah, Indonesia bekerja sama dengan RS Al Hayat. Semua rujukan kesehatan jemaah ditangani dengan baik oleh rumah sakit mitra. Saudi National Hospital menerima semua rujukan jemaah Indonesia di Makkah. 

Sementara itu, dokter spesialis juga bertugas melakukan kunjungan ke hotel jemaah di berbagai sektor. Saat ini, tim kesehatan tengah memetakan titik krusial pelayanan. Kunjungan dokter spesialis ke kloter-kloter juga menjadi prioritas layanan kesehatan haji.

“Kami pastikan layanan kesehatan optimal, khususnya menjelang Armuzna,” ujar Imran.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper