Bisnis.com, JAKARTA -- Pemilik Gates Foundation, Bill Gates membeberkan sejumlah bantuan berasal dari filantropinya yang disalurkan ke Indonesia.
Bantuan yang paling banyak diterima Indonesia selama ini meliputi sektor kesehatan hingga pertanian. Selain itu, Bill Gates turut menyinggung kerja sama yang dijalinnya dengan para konglomerat Tanah Air.
Bill menyebut yayasannya mulai melakukan kegiatan filantropi pada 2000. Kemudian, yayasan itu masuk ke Indonesia sejak 2009.
Presiden Prabowo Subianto sempat menyebut Gates Foundation telah memberikan bantuan senilai total US$300 juta ke Indonesia sejak 16 tahun yang lalu.
Pendiri Microsoft itu menyebut kerja-kerja filantropinya paling banyak berada di sektor kesehatan. Dia menyebut sahamnya di Microsoft banyak dialihkan untuk kegiatan filantropi kesehatan.
"Sebagaimana yang sering didengar, kami paling banyak bekerja di sektor kesehatan. Ketika saya melihat kepemilikan saham saya di Microsoft bakal sangat berharga, maka saya bertanya: Apa yang bisa saya lakukan untuk menciptakan dampak yang tinggi? Lalu saya belajar soal penyakit da kematian anak-anak," ucapnya di Ruang Oval Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/5/2025).
Baca Juga
Salah satu bentuk konkret yang dilakukan yayasannya adalah membentuk Gavi, yayasan di bawah Gates Foundation yang berfokus pada penyediaan vaksin.
Dia menyebut Indonesia menjadi salah satu contoh terbaik dalam pengembangan vaksin untuk rotavirus, pneumococcus serta HPV.
Bill Gates bahkan mengungkap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memiliki kursi jabatan di Dewan Gavi. Indonesia, terang Bill, lalu cukup terlibat dalam percobaan pengembangan vaksin TBC.
Bahkan, dia menyebut Gates Foundation memiliki dua lokasi pengembangan vaksin TBC di Indonesia. Beberapa lokasi lain yang menjadi percobaan vaksin TBC adalah Afrika dan India.
"Kami punya dua lokasi di mana kami melakukan percobaan vaksin di sini. Dari situ, kami akan mengetahui apabila vaksin itu bekerja atau tidak," paparnya.
Meski demikian, Bill mengaku bahwa Indonesia memiliki masalah cukup besar soal malnutrisi. Kondisi itu banyak terjadi sejak bayi di dalam kandungan ibunya.
Dia turut menyebut perempuan di Indonesia banyak menderita anemia atau kekurangan darah.
Ke depan, lanjutnya, Gates Foundation mengemukakak keinginan untuk mengembangkan obat-obatan untuk penyakit jantung dan diabetes.
Kerja Sama Konglomerat
Selain kesehatan, Gates Foundation turut berfokus pada sektor pertanian. Salah satunya di Indonesia, Bill menyebut banyak membantu para petani untuk mengakses pupuk yang lebih murah.
Adapun, Bill menyinggung banyak bekerja dengan filantropi-filantropi Indonesia.
Misalnya, dengan pemilik Mayapada Group, Tahir, yang juga hadir pada dialog di Istana Kepresidenan itu.
"Dr. Tahir telah bekerja bersama kami selama bertahun-tahun, Tanoto Foundation, Tahir Foundation, dan kami sangat menantikan untuk bisa memperluas kerja sama itu," terang Bill.