Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TKA China sebagai Tantangan Hubungan Diplomatik

Pakar menilai sejak 2015, berkembang pandangan negatif di kalangan masyarakat terhadap kehadiran TKA asal China.
Seminar bertajuk “Tenaga Kerja Asing dan Hubungan Indonesia China” yang diselenggarkan oleh Paramadina Public Policy Institute (PPPI) bersama Forum Sinologi Indonesia (FSI) di Jakarta, Senin (5/5/2025)/FSI
Seminar bertajuk “Tenaga Kerja Asing dan Hubungan Indonesia China” yang diselenggarkan oleh Paramadina Public Policy Institute (PPPI) bersama Forum Sinologi Indonesia (FSI) di Jakarta, Senin (5/5/2025)/FSI

Bisnis.com, JAKARTA- Kehadiran Tenaga Kerja Asing (TKA) asal RRC masih merupakan tantangan dalam hubungan diplomatik antara Indonesia dan Republik Rakyat China (RRC), yang tahun ini telah mencapai 75 tahun.

Pandangan ini menjadi salah satu hal yang mengemuka dan dibahas  dalam seminar bertajuk “Tenaga Kerja Asing dan Hubungan Indonesia China” yang diselenggarkan oleh Paramadina Public Policy Institute (PPPI) bersama Forum Sinologi Indonesia (FSI) di Jakarta, Senin (5/5/2025).

Managing Director of Paramadina Public Policy Institute (PPPI) Ahmad Khoirul Umam dalam menyampaikan bahwa topik mengenai TKA asal RRC ini bukan saja menjadi perhatian bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga di negara-negara Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin.

Dia juga menyoroti kecenderungan meningkatnya angka dan persentasi dari TKA asal China itu dibandingkan dengan TKA asing lainnya.

Bagi Umam, yang juga merupakan Dosen Program Studi Magister Ilmu Hubungan Internasional Universitas Paramadina, isu ini perlu mendapat perhatian yang serius dari pemerintah dan masyarakat Indonesia.

“Saya mengharapkan agar diskusi ini bukan hanya berfokus pada bagaimana memberdayakan masyarakat dan pekerja lokal, tetapi juga mendorong agar transfer teknologi dari China benar-benar terlaksana,” ujarnya.

Sementara itu, Johanes Herlijanto, Ketua FSI yang juga Dosen Magister Ilmu Komunikasi UPH , menganggap isu TKA China sangat relevan bagi studi mengenai China dan hubungan Indonesia China, karena dapat dipahami dalam kerangka migran baru asal RRC.

Menurutnya, berbeda dari “migran lama” yang membentuk komunitas etnik Tionghoa yang telah berakar dan menjadi bagian dari masyarakat setempat di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lain, fenomena migran baru mulai muncul sejak tahun 1980-an, dan sebagian besar di antara mereka masih memegang kewarganegaraan RRC.

“Sebagian dari mereka berpendidikan tinggi dan memilih untuk bermigrasi ke negara-negara yang relatif kaya, seperti negara-negara di Eropa, Amerika Utara, dan Australia atau Selandia Baru,” tutur Johanes.

Namun seiring dengan kebijakan RRC untuk memberikan bantuan serta berinvestasi dengan negara lain, TKA China turut membentuk fenomena “migran baru” tersebut.

“Mereka menjadi bagian dari ‘bantuan terikat’ asal RRC yang mensyaratkan pemanfaatan tenaga kerja dan bahan asal RRC dalam proyek yang didanai dengan bantuan atau investasi RRC di negara tujuan,” jelasnya.

Johannes menjelaskan bahwa sejak 2015, berkembang pula pandangan negatif di kalangan masyarakat terhadap kehadiran TKA asal China tersebut, khususnya terkait jumlah dan persentasi mereka, potensi mereka menjadi pesaing bagi pekerja dan calon pekerja asal Indonesia, kesenjangan budaya, dan isu terkait legalitas mereka.

Pemerhati ekonomi dari Universitas Paramadina, Muhammad Iksan, menyatakan bahwa kehadiran TKA asal RRC dalam beberapa waktu ke depan masih akan mewarnai masyarakat Indonesia.

“Ini karena Indonesia masih akan menjadi negara tujuan investasi RRC di masa mendatang,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper