Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

11 Orang Tewas Diterjang Mobil saat Festival Filipina di Kanada

Sebuah mobil SUV menerjang 11 orang hingga tewas saat festival komunitas Filipina di Vancouver, Kanada.
Petugas forensik Kepolisian Vancouver menyelidiki lokasi kendaraan mencurigakan dan jasad korban yang tergeletak di tanah, setelah menabrak kerumunan orang di pesta blok Lapu Lapu, yang menurut polisi mengakibatkan banyak orang tewas dan terluka, di Vancouver, Kanada, 27 April 2025. REUTERS/Chris Helgren
Petugas forensik Kepolisian Vancouver menyelidiki lokasi kendaraan mencurigakan dan jasad korban yang tergeletak di tanah, setelah menabrak kerumunan orang di pesta blok Lapu Lapu, yang menurut polisi mengakibatkan banyak orang tewas dan terluka, di Vancouver, Kanada, 27 April 2025. REUTERS/Chris Helgren

Bisnis.com, JAKARTA — Sebuah mobil SUV menerjang kerumunan di festival komunitas Filipina di Vancouver, Kanada, pada Sabtu (26/4/2025) malam waktu setempat, menewaskan sedikitnya 11 orang berusia antara 5 hingga 65 tahun. 

Dikutip melalui Reuters, puluhan orang lainnya mengalami luka-luka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis. Insiden memilukan itu terjadi di kawasan Sunset, Vancouver, saat berlangsungnya Lapu-Lapu Day Block Party, sebuah festival budaya untuk memperingati pahlawan nasional Filipina, Datu Lapu-Lapu. Acara ini dihadiri ribuan warga di tengah suasana perayaan penuh musik, makanan, dan pertunjukan seni.

Kepolisian Vancouver menangkap pelaku seorang pria berusia 30 tahun yang merupakan warga setempat. 

Kepala Polisi Sementara Vancouver Steve Rai mengatakan pelaku memiliki sejarah signifikan terkait masalah kesehatan mental, tetapi hingga kini tidak ditemukan indikasi bahwa kejadian ini berkaitan dengan terorisme.

"Ini adalah hari paling kelam dalam sejarah kota kami," ujar Rai dalam konferensi pers, Minggu (27/4/2025) siang waktu setempat. 

Dia menambahkan, jumlah korban jiwa bisa bertambah dalam beberapa hari mendatang mengingat sejumlah korban luka berada dalam kondisi kritis.

Rai juga memastikan bahwa saat ini tidak ada ancaman lanjutan terhadap masyarakat Vancouver. Lebih dari 100 personel kepolisian dikerahkan untuk menyelidiki insiden ini, bekerja sama dengan otoritas provinsi dan federal dalam menyediakan layanan dukungan bagi korban dan keluarga mereka.

Lebih dari 12 jam pasca kejadian, polisi belum mengungkap motif di balik serangan brutal ini. Menurut keterangan, festival tersebut berlangsung tanpa pengamanan khusus seperti barikade kendaraan berat maupun kehadiran aparat bersenjata, karena sebelumnya tidak ada ancaman yang terdeteksi.

Di sisi lain, saksi mata menyebutkan, pelaku sempat berusaha melarikan diri setelah menabrak kerumunan, tetapi berhasil dikejar dan ditahan oleh sejumlah pengunjung festival hingga polisi tiba di lokasi. Sebuah foto yang beredar memperlihatkan sebuah SUV Audi hitam dengan kap mesin hancur dan bagian depan mobil ringsek parah.

"Yang saya dengar hanya suara mesin meraung, lalu saya lihat tubuh-tubuh bergelimpangan," kata Yoseb Vardeh, pemilik truk makanan Bao Buns.

Dalam gambar-gambar yang beredar di media sosial, tampak tubuh korban tergeletak di sepanjang jalanan yang dipenuhi puing-puing, termasuk sebuah skuter bermotor yang rusak. Festival itu sendiri sempat dimeriahkan oleh pertunjukan musisi Filipina-Amerika, Apl.de.ap dari grup Black Eyed Peas, beberapa saat sebelum tragedi terjadi.

Tragedi ini terjadi dua hari menjelang pemilihan federal Kanada. Perdana Menteri Kanada Mark Carney, yang tengah berkampanye, menunda jadwalnya dan langsung menyampaikan belasungkawa. Carney dijadwalkan bertolak ke Vancouver pada Minggu.

"Semalam, keluarga-keluarga kehilangan seorang saudara, ibu, ayah, anak laki-laki, atau anak perempuan. Mereka mengalami mimpi buruk yang tidak diinginkan siapa pun," kata Carney dalam pernyataan emosional di Hamilton, Ontario.

Sementara itu, Perdana Menteri Provinsi British Columbia David Eby mengungkapkan amarah dan kesedihan mendalam. 

"Sulit untuk tidak merasa marah kepada orang yang membunuh orang-orang tak berdosa ini," ujarnya. 

Dia menyerukan agar rasa marah itu diarahkan untuk memperkuat solidaritas kepada komunitas Filipina.

"Meski terasa sulit dipercaya saat ini, saya yakin kita akan bangkit lebih kuat," tegas Eby.

Ketua komunitas Filipino BC RJ Aquino juga mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam. 

“Kami ingin dunia tahu bahwa kami tengah berduka. Dukungan dari seluruh penjuru dunia sangat berarti bagi kami," ujarnya.

Peringatan Pahlawan Nasional

Festival Lapu-Lapu Day di Vancouver merupakan salah satu bentuk penghargaan atas kontribusi komunitas Filipina di Kanada. Datu Lapu-Lapu dikenal dalam sejarah sebagai pemimpin yang pada tahun 1521 mengalahkan pasukan Spanyol yang dipimpin Ferdinand Magellan dalam Pertempuran Mactan.

Pemerintah British Columbia secara resmi menetapkan 27 April sebagai Hari Lapu-Lapu sejak 2023, sebagai bentuk pengakuan terhadap warisan budaya masyarakat Filipina di provinsi tersebut — salah satu kelompok imigran terbesar di Kanada.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper