Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan kesepakatan potensial untuk memisahkan aset TikTok di AS masih terus dibahas setelah dia kembali memperpanjang penangguhan larangan operasi untuk aplikasi itu.
"Kami memiliki kesepakatan dengan sejumlah orang yang sangat baik, sejumlah perusahaan yang sangat kaya yang akan melakukan pekerjaan yang hebat dengan kesepakatan itu, tetapi kami harus menunggu dan melihat apa yang akan terjadi dengan China. Itu sudah ada di atas meja, sangat mungkin," kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval, dikutip dari Reuters, Kamis (10/4/2025).
Pada Jumat pekan lalu, Trump memperpanjang batas waktu bagi ByteDance yang berbasis di China untuk melepaskan aset AS dari aplikasi video pendek yang digunakan oleh 170 juta orang Amerika, atau menghadapi larangan. Kesepakatan itu harus dicapai paling lambat 19 Juni 2025, tanggal ketika larangan tersebut akan berlaku.
Trump telah dua kali memberikan penangguhan hukuman dari penegakan larangan tersebut, yang awalnya akan berlaku pada Januari 2025.
Kesepakatan itu akan memisahkan operasi TikTok di AS menjadi perusahaan baru yang berbasis di AS dan mayoritas dimiliki dan dioperasikan oleh investor AS. Rencana tersebut memerlukan pemisahan entitas AS untuk TikTok dan pengenceran kepemilikan China.
Senator Demokrat Mark Warner dan Ed Markey mengatakan Trump tidak memiliki kewenangan hukum untuk memperpanjang batas waktu. Warner juga mengatakan kesepakatan yang dilaporkan kemungkinan sedang dipertimbangkan tidak akan memenuhi persyaratan hukum.
Baca Juga
Pada Rabu (9/4/2025), Markey berusaha meloloskan undang-undang untuk memperpanjang batas waktu hingga Oktober 2025 tetapi diblokir.
Ketua Komite Intelijen Senat Tom Cotton pada hari Rabu mencatat banyak investor Amerika ingin membeli TikTok tetapi memperingatkan mereka harus memutuskan semua hubungan dengan China.
"Pembeli potensial ini mungkin meminta Kongres untuk mengganti rugi mereka karena melanggar hukum atau membebaskan mereka dari kejahatan TikTok di masa lalu dan cedera pada rakyat Amerika," kata Cotton.
"Bagi siapa pun Amerika yang ingin berinvestasi dalam kesepakatan TikTok setengah-setengah, Kongres tidak akan pernah melindungi Anda dari berbisnis dengan Komunis China."
Adapun, TikTok tidak segera berkomentar terkait kabar ini. Kendala utama dalam kesepakatan bisnis TikTok di AS adalah persetujuan pemerintah China.
Satu sumber yang dekat dengan investor ByteDance di AS mengatakan kepada Reuters bahwa pengerjaan kesepakatan prospektif itu terus berlanjut sebelum batas waktu 19 Juni 2025, tetapi Gedung Putih dan Beijing harus menyelesaikan sengketa tarif terlebih dahulu.
Undang-undang itu mengharuskan TikTok berhenti beroperasi paling lambat 19 Januari 2025 kecuali ByteDance telah menyelesaikan divestasi aset aplikasi itu di AS. Trump memulai masa jabatan keduanya sebagai presiden pada 20 Januari 2025 dan memilih untuk tidak memberlakukannya.
Pada Januari 2025, Departemen Kehakiman memberi tahu Apple dan Google bahwa mereka tidak akan menegakkan hukum, yang menyebabkan mereka memulihkan aplikasi itu untuk unduhan baru.