Bisnis.com, JAKARTA — Kaum muda yang masuk kategori generasi Z (Gen Z) di Amerika Serikat (AS) tidak memiliki tabungan yang cukup untuk menutupi pengeluarannya dalam sebulan. Hal ini menunjukan retannya kondisi keuangan mereka jika perekonomian memburuk.
Dilansir dari Bloomberg, hasil analisis Bank of America Institute yang dirilis Jumat (14/3/2024) terhadap data internal pada rekening dan kartu, menunjukan bahwa generasi yang lahir setelah 1995 tersebut menghabiskan dua kali lipat dari jumlah tabungan mereka pada Februari lalu.
Adapun, rasio tersebut telah meningkat dalam dua tahun terakhir dan jauh lebih tinggi dibandingkan generasi lain.
Hal tersebut sebagian terjadi karena banyak dari konsumen Gen Z yang bekerja di posisi entry-level dan berpenghasilan lebih rendah daripada rekan-rekan mereka yang lebih tua. Mereka juga lebih banyak mengalokasikan pendapatannya untuk kebutuhan pokok seperti sewa rumah dan utilitas
Di samping itu, para Gen Z juga lebih banyak menghabiskan uangnya dalam kategori yang tak terlalu penting, seperti perjalanan dan hiburan. Pengeluaran untuk hal-hal yang tak terlalu penting (non-esensial) tersebut meningkat lebih dari 25% dibanding tahun lalu (year on year/yoy).
Sekadar informasi, meskipun laporan tersebut mencatat bahwa pekerja Gen Z masih memperoleh kenaikan gaji yang besar dibandingkan dengan kelompok yang lebih tua, laporan tersebut menunjukkan titik kerentanan karena pandangan rumah tangga terhadap ekonomi meredup.
Baca Juga
Setelah bertahun-tahun menghadapi inflasi tinggi, suku bunga pinjaman yang mahal, dan berkurangnya tabungan akibat pandemi Covid-19, persepsi masyarakat terhadap kondisi keuangan mereka tahun ini merosot tajam.
Menurut laporan Universitas Michigan, ekspektasi keuangan rumah tangga untuk tahun depan bahkan mencapai titik terendah sepanjang sejarah.
Ekonom dan pembuat kebijakan kemudian mencermati bagaimana pesimisme yang meningkat ini akan mempengaruhi konsumsi, yang menjadi pendorong utama ekonomi AS. Di awal tahun ini, belanja masyarakat melambat, dan beberapa peritel mulai memperingatkan akan adanya penurunan permintaan.
Laporan Bank of America juga menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang semakin sulit bagi anak muda. Jumlah rumah tangga Gen Z yang menerima tunjangan pengangguran naik hampir sepertiga dalam setahun terakhir, yakni jumlah tertinggi di antara semua generasi.
Selain itu, meningkatnya para pekerja yang setengah menganggur, atau tidak penuh waktu (underemployment) bisa berdampak buruk pada karier mereka dalam jangka panjang.