Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan bahwa banjir yang melanda Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bekasi menyebabkan kerugian signifikan.
Dia mengaku khususnya pada stok beras yang tidak sempat diselamatkan. Sebanyak 20 karung beras, masing-masing seberat 50 kg atau dengan total 1 ton beras terendam air dan mengalami kerusakan total.
Dadan menjelaskan bahwa banjir datang dengan cepat sehingga tidak semua stok dapat diselamatkan.
“Iya sebanyak 20 karung beras [masing-masing] 50kg [terendam banjir] masing-masing harganya sekitar Rp600.000 Ya, kalau material sih kalau beras kita Rp12 juta tetapi kalau tempat penyimpanan yang juga besar dan juga dari segi waktu dan tenaga,” ujar Dadan.
Selain itu, satu alat juga mengalami kerusakan akibat banjir, meskipun nilai kerugian untuk perangkat tersebut masih dalam proses perhitungan.
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kota Bekasi Nindy Anita pun menambahkan bahwa untuk kerugian elektronik masih belum bisa ditentukan karena teknisi melarang penggunaan alat tersebut sebelum dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca Juga
"Jadi kerugian dari beras itu Rp12 juta, tetapi untuk yang elektronik belum tahu karena dari teknisi memang melarang untuk menggunakan dulu," jelas Nindy.
Secara keseluruhan, sebanyak 1 ton beras terdampak dalam kejadian ini, sementara pihak SPPG masih menunggu hasil pengecekan teknis terhadap alat yang mengalami kerusakan.
Kendati demikian, layanan SPPG tetap berjalan dan langkah-langkah pencegahan akan dilakukan agar kejadian serupa tidak terjadi di masa mendatang.