Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengundurkan diri setelah berkiprah memimpin Kanada dalam sembilan tahun terakhir.
Pengunduran diri Trudeau ujung dari penurunan dukungan dan pemberontakan di tubuh partai politik yang dipimpinnya. Dia mengumumkan rencana pengunduran diri sebagai ketua Partai Liberal pada Senin (6/1/2025) pagi waktu setempat.
Dengan demikian, Trudeau yang menjabat sebagai ketua terlama untuk negara kelompok 7 (G7) itu akan tetap menjadi PM Kanada sampai ketua Partai Liberal yang baru dipilih. Selama proses ini, parlemen Kanada akan ditangguhkan hingga 24 Maret 2025.
"Setiap pagi saya bangun sebagai PM, saya terinspirasi dengan ketahanan dan kemurahan hati masyarakat, dan tekad masyarakat Kanada. Sejak 2015 saya bertarung untuk negara ini, untuk kita semua," kata Trudeau dalam siaran langsung, Senin (6/1/2025).
Berdasarkan polling opini publik yang dikutip Bloomberg, ketua Partai Liberal yang baru nantinya akan menggantikan Trudeau dan menjadi PM Kanada yang ke-24. Setelahnya, dia harus mempersiapkan Pemilu yang mana Partai Konservatif diyakini bakal menang.
Pemilu Kanada dijadwalkan pada Oktober 2025 namun bisa dilaksanakan lebih cepat. Tiga partai oposisi utama di parlemen Kanada mengatakan mereka akan memilih mosi tidak percaya terhadap pemerintah. Apabila terjadi, pemerintahan bisa digulingkan dan kampanye Pemilu bisa dilangsungkan segera.
Baca Juga
Adapun, Justin Trudeau terpilih lagi menjadi PM Kanada untuk ketiga kalinya pada September 2021. Belakangan ini, karir politik Trudeau terlihat goyang karena dia gagal menahan efek kerugian di tubuh partainya akibat tekanan inflasi. Tak hanya itu, suku bunga di Kanada juga melonjak akibat inflasi dan berdampak negatif ke masyarakat.
Kejatuhan Trudeau sudah terlihat sejak Chrystia Freeland mengajukan pengunduran dirinya sebagai wakil PM dan menteri keuangan pada Desember 2024. Freeland secara tidak langsung mengkritik Trudeau sudah membuang dana yang mahal untuk gimmick politik di saat Kanada seharusnya bersiap untuk perang dagang dengan AS.
Kepergian Freeland pun menekan partai Trudeau. Beberapa anggota Partai Liberal menekan Trudeau secara terbuka maupun privat untuk mundur.