Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump: Elon Musk Tak Mungkin jadi Presiden AS

Konstitusi Amerika Serikat membuat Elon Musk tidak mungkin menjadi presiden AS. Donald Trump pun membenarkan hal itu.
Chief Executive Officer Tesla Elon Musk masuk ke dalam mobil Tesla saat meninggalkan sebuah hotel di Beijing, Cina 31 Mei 2023. / Reuters-Tingshu Wang-File Foto
Chief Executive Officer Tesla Elon Musk masuk ke dalam mobil Tesla saat meninggalkan sebuah hotel di Beijing, Cina 31 Mei 2023. / Reuters-Tingshu Wang-File Foto

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bos Tesla, Elon Musk, tidak mungkin menjabat sebagai presiden karena terbentur peraturan.

"Dia tidak akan menjadi presiden, itu yang bisa saya katakan," kata Trump dalam sebuah konferensi Partai Republik di Phoenix, Arizona, dikutip dari Channel News Asia, Senin (23/12/2024).

"Anda tahu mengapa dia tidak bisa? Dia tidak lahir di negara ini," ujar Trump melanjutkan. Elon Musk lahir di Afrika Selatan.

Konstitusi Amerika Serikat mengharuskan seorang presiden menjadi warga negara AS asli.

Trump menanggapi kritik, khususnya dari kubu Demokrat, dengan menggambarkan miliarder teknologi dan orang terkaya di dunia itu sebagai Presiden Musk atas peran besar yang dimainkannya dalam pemerintahan mendatang.

Mengenai penyerahan jabatan presiden kepada Musk, Trump juga meyakinkan khalayak: "Tidak, tidak, itu tidak akan terjadi."

Pengaruh Musk, yang akan bertindak sebagai raja efisiensi Trump, telah menjadi titik fokus serangan Demokrat, dengan pertanyaan yang diajukan tentang bagaimana seorang warga negara yang tidak dipilih dapat menggunakan begitu banyak kekuasaan.

Dan bahkan ada kemarahan yang meningkat di kalangan Republik setelah Musk mengecam proposal pendanaan pemerintah minggu ini dalam serangkaian posting—banyak di antaranya sangat tidak akurat—kepada lebih dari 200 juta pengikutnya di platform media sosialnya X.

Bersama Trump, Musk akhirnya membantu menekan Republik untuk mengingkari RUU pendanaan yang telah mereka sepakati dengan susah payah dengan Demokrat, mendorong AS ke ambang kelumpuhan anggaran yang akan mengakibatkan penutupan pemerintah hanya beberapa hari sebelum Natal.

Kongres akhirnya mencapai kesepakatan pada Jumat hingga Sabtu malam, menghindari penghentian besar-besaran terhadap layanan pemerintah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper