Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bulan Depan, 16 Juta Orang Indonesia Akan Terima Bantuan Ini dari Pemerintah

Pemerintah melanjutkan salah satu programnya untuk memberikan bantuan kepada KPM (Keluarga Penerima Manfaat).
Karyawan menata uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Kamis (14/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menata uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Kamis (14/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan melanjutkan salah satu programnya untuk memberikan bantuan kepada KPM (Keluarga Penerima Manfaat).

Salah satu bantuan yang akan dilanjutkan yakni bantuan beras 10kg yang akan kembali diberikan pada bulan Januari-Februari 2024 mendatang.

"Pak Presiden sudah menyetujui bulan Januari-Februari akan ada lagi bantuan (beras 10 kg)," kata Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi seperti dilansir dari Antaranews.

Menurut data, ada 16 juta keluarga penerima manfaat yang akan mendapatkan bantuan beras sebanyak 10kg mulai bulan depan.

Salah satu pertimbangan pemerintah melanjutkan bantuan beras yakni lantaran masih ada 14 juta keluarga dalam pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.

Dengan kata lain, pemerintah melanjutkan penyaluran bantuan pangan beras untuk masyarakat miskin pada 2025 guna meringankan beban dan membantu memenuhi kebutuhan pokok keluarga penerima manfaat (KPM).

Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyoroti bantuan pangan untuk kelompok rentan seperti bantuan beras yang dinilai tidak tepat sasaran. Wakil rakyat itu juga menyebut acap kali ada permainan mafia yang bermain di balik bantuan beras yang diberikan pemerintah.

Hal itu disampaikan Anggota Komisi IV DPR Fraksi Golkar Adrianus Asia Sidot di hadapan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV di Kompleks Senayan DPR, Jakarta, Selasa (19/11/2024).

“… bantuan beras bantuan pangan ini seringkali tidak tepat sasaran, tidak sampai pada orang yang seharusnya menerima atau justru ada penyimpangan yang ada di lapangan,” kata Adrianus.

Pasalnya, dia mengungkap ada banyak permainan mafia dalam penerimaan bantuan beras. Padahal, ungkap dia, kebijakan yang sudah ditetapkan di tingkat pusat tidak terlaksana dengan baik di lapangan.

“Di lapangan kadang-kadang banyak permainan, banyak mafianya, seperti yang saya katakan tadi di tingkat pusat bagus tetapi di daerah atau di lapangan yang melenceng dari kebijakan,” ujarnya.

Adrianus pun meminta agar Bapanas terus melakukan pemantauan secara berkala dan khusus mengawasi yang bantuan beras untuk kelompok rentan pangan alias masyarakat yang masuk ke kategori miskin.

“Penerima bantuan ini juga harus betul-betul diawasi, di-update terus datanya sehingga bantuan itu tepat sasaran,” pintanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper