Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Katedral Notre Dame Paris Dibuka Kembali usai Dilalap Api 5 Tahun Silam

Pembukaan kembali Katedral Notre Dame ini dirayakan dengan upacara pembukaan yang dihadiri oleh sejumlah kepala negara pada Sabtu (7/12/2024).
Orang-orang berkumpul untuk menyaksikan melalui layar kaca upacara pembukaan kembali Katedral Notre Dame di Paris, lebih dari 5 tahun usai kebakaran melanda bangunan ikonik tersebut, sebagai bagian dari upacara untuk menandai pembukaan kembali Katedral setelah direstorasi, di Paris, Prancis, 7 Desember 2024./REUTERS-Kevin Coombs
Orang-orang berkumpul untuk menyaksikan melalui layar kaca upacara pembukaan kembali Katedral Notre Dame di Paris, lebih dari 5 tahun usai kebakaran melanda bangunan ikonik tersebut, sebagai bagian dari upacara untuk menandai pembukaan kembali Katedral setelah direstorasi, di Paris, Prancis, 7 Desember 2024./REUTERS-Kevin Coombs

Bisnis.com, JAKARTA – Bangunan ikonik di Paris, gereja Katedral Notre Dame, kembali dibuka usai terbakar tahun 2019 silam. Pembukaan kembali ini dirayakan dengan upacara pembukaan yang dihadiri oleh sejumlah kepala negara pada Sabtu (7/12/2024).

Melansir Reuters, Minggu (8/12), bangunan berusia 860 tahun yang juga merupakan situs warisan dunia UNESCO tersebut dibuka secara simbolis oleh Uskup agung Paris Laurent Ulrich dengan mengetuk pinto Notre Dame tiga kali dengan tongkatnya.

Para relawan pertama yang membantu melestarikan bangunan ini dan beberapa orang yang kemudian merestorasinya mendapat tepuk tangan meriah.

Dalam sambutannya di upacara pembukaan kembali, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengungkapkan rasa terima kasih bangsa Prancis dan seluruh pihak yang telah menyelamatkan, membantu, dan membangun kembali Notre Dame.

“Malam ini kita bisa bersama-sama berbagi kegembiraan dan kebanggaan. Hidup Notre-Dame de Paris, hidup Republik dan hidup Prancis,” jelasnya.

Beberapa menit sebelumnya, lonceng katedral berbunyi dan Macron menyambut para tamu termasuk Presiden AS terpilih Donald Trump.

Notre Dame telah dipugar dengan cermat, dengan puncak menara dan kubah baru, penopang terbang dan ukiran batu gargoyle yang dikembalikan ke kejayaannya di masa lalu, serta dekorasi batu putih dan emas yang bersinar terang sekali lagi.

Lima tahun lalu, pada malam hari tanggal 15 April 2019, warga Paris menjadi saksi saat api berkobar di dalam katedral, puncak menara runtuh, dan atapnya runtuh.

Mengundang Trump untuk menghadiri upacara pembukaan, dan mengatur pertemuan antara dia dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Istana Elysee sebelum upacara di Notre Dame, merupakan sebuah kudeta bagi Macron saat ia menghadapi krisis politik di dalam negeri, setelah parlemen menggulingkan perdana menterinya.

Trump berjabat tangan dengan Pangeran William dari Inggris dan para kepala negara dan pemerintahan saat ia berjalan ke depan katedral. Dia duduk di sebelah Macron dan istri Macron, Brigitte, di barisan depan. Jill Biden, istri Presiden AS Joe Biden, duduk di sisi lain Brigitte Macron.

Sebelumnya, para tamu berdiri dan bertepuk tangan ketika Zelenskiy berjalan memasuki katedral.

Pendiri Tesla Elon Musk juga hadir, seperti halnya orang terkaya di Prancis, Bernard Arnault, serta Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni dan mantan presiden Prancis Francois Hollande dan Nicolas Sarkozy.

Lagu kebangsaan Prancis, Marseillaise, dikumandangkan saat upacara berakhir. Macron menjamu Trump dan para kepala negara dan pemerintahan dalam jamuan makan malam di Istana Elysee setelah upacara tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper