Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggota Kabinet Trump Jilid II Jadi Sasaran Ancaman Bom dan 'Swatting'

Sejumlah anggota kabinet dan pemerintahan Presiden terpilih AS Donald Trump menjadi sasaran ancaman bom dan swatting atau laporan palsu terkait situasi darurat.
Pemenang Pemilu Presiden Amerika Serikat 2024 Donald Trump. Bloomberg/Christopher Dilts
Pemenang Pemilu Presiden Amerika Serikat 2024 Donald Trump. Bloomberg/Christopher Dilts

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah anggota kabinet dan pemerintahan Presiden terpilih AS Donald Trump menjadi sasaran tindakan kekerasan berupa ancaman bom dan swatting atau laporan palsu terkait sebuah Situasi darurat.

Mengutip Reuters pada Kamis (28/11/2024),  beberapa nama yang menjadi sasaran kekerasan ini diantaranya adalah Elise Stefanik, yang dipilih Trump sebagai duta besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Lee Zeldin, pilihan Trump untuk mengepalai Badan Perlindungan Lingkungan, dan calon Menteri Pertahanan, Pete Hegseth.

Juru bicara tim transisi Trump, Karoline Levitt mengatakan, ancaman tersebut dilontarkan pada Selasa malam dan Rabu pagi waktu setempat. Adapun, para penegak hukum bertindak cepat untuk memastikan keselamatan mereka yang menjadi sasaran.

Pada Rabu (27/11/2024) malam waktu setempat, Pete Hegseth, calon menteri pertahanan AS yang dicalonkan Trump, mengatakan keluarganya telah menjadi sasaran ancaman bom pipa.

"Pagi ini, seorang polisi tiba di rumah kami - tempat ketujuh anak kami masih tidur. Polisi itu memberi tahu saya dan istri bahwa mereka telah menerima ancaman bom pipa yang dapat dipercaya yang ditujukan kepada saya dan keluarga. Kami semua aman dan ancaman telah diberantas," kata Hegseth di X.

Seorang juru bicara FBI mengatakan biro tersebut menyadari banyaknya ancaman bom dan insiden swatting yang menargetkan calon dan pejabat administrasi baru dan bekerja sama dengan mitra penegak hukumnya. 

Swatting adalah pengajuan laporan palsu ke polisi untuk mendorong respons bersenjata yang berpotensi besar oleh petugas di rumah seseorang. Pakar penegak hukum melihatnya sebagai bentuk intimidasi atau pelecehan yang semakin banyak digunakan untuk menargetkan tokoh-tokoh terkemuka.

"Kami menanggapi semua potensi ancaman dengan serius, dan seperti biasa, menghimbau masyarakat untuk segera melaporkan segala hal yang mereka anggap mencurigakan kepada penegak hukum," kata juru bicara FBI.

Sementara itu, Stefanik mengatakan dalam pernyataannya bahwa dia, suaminya, dan putra mereka yang berusia 3 tahun sedang berkendara dari Washington, D.C., ke rumah keluarga mereka di negara bagian New York ketika mereka diberitahu tentang ancaman terhadap rumah mereka. 

Adapun, Zeldin mengatakan dia dan keluarganya juga telah menjadi sasaran ancaman.

"Ancaman bom pipa yang menargetkan saya dan keluarga saya di rumah kami hari ini dikirim dengan pesan bertema pro-Palestina," kata Zeldin dalam sebuah pernyataan yang diunggah di X. "Keluarga saya dan saya tidak berada di rumah pada saat itu dan aman. Kami bekerja sama dengan penegak hukum untuk mempelajari lebih lanjut seiring perkembangan situasi ini."

Di Florida, Kantor Sheriff Okaloosa County mengatakan rumah seorang anggota keluarga mantan anggota kongres Republik Matt Gaetz juga telah menjadi sasaran ancaman bom.

Gaetz, calon pertama Trump untuk menjadi jaksa agung AS, menarik namanya dari pertimbangan pada 21 November setelah dia menghadapi tentangan dari Senat AS dari Partai Republik atas dugaan pelecehan seksual, yang dibantahnya.

"Kotak surat itu dikosongkan dan tidak ada perangkat yang ditemukan. Daerah sekitar juga digeledah dengan hasil negatif," kata kantor sheriff dalam sebuah pernyataan. 

Seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan Presiden AS dari Partai Demokrat Joe Biden telah diberi pengarahan tentang ancaman tersebut. 

"Presiden dan pemerintahan dengan tegas mengutuk ancaman kekerasan politik," kata juru bicara itu. 

Ancaman tersebut muncul beberapa bulan setelah Trump terluka dalam upaya pembunuhan di Pennsylvania Juli lalu. Dalam insiden terpisah pada bulan September, seorang pria didakwa dengan upaya pembunuhan setelah diduga menempatkan dirinya dengan senapan di luar salah satu lapangan golf Trump di Florida.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper