Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Xi Jinping dan Modi Bertemu di KTT BRICS, Sepakat Pulihkan Hubungan China-India

Presiden China, Xi Jinping, dan Perdana Menteri India Narendra Modi sepakat untuk meningkatkan komunikasi dan kerja sama antara kedua negara.
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, Presiden China Xi Jinping, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berpose saat KTT BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan, Selasa (22/8/2023)./ Reuters
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, Presiden China Xi Jinping, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berpose saat KTT BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan, Selasa (22/8/2023)./ Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri India Narendra Modi sepakat untuk meningkatkan komunikasi dan kerja sama antara negara mereka dan menyelesaikan konflik guna membantu meningkatkan hubungan yang rusak akibat bentrokan militer yang mematikan pada 2020.

Kedua pemimpin tersebut bertemu di sela-sela KTT BRICS di Rusia untuk melakukan perundingan formal pertama mereka dalam lima tahun terakhir. Hal ini menandakan hubungan antara kedua raksasa Asia tersebut telah mulai pulih dari keretakan diplomatik yang disebabkan oleh bentrokan di sepanjang perbatasan Himalaya yang disengketakan.

India dan China, dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia, telah mempertahankan hubungan dagang yang kuat meskipun terjadi ketegangan militer dan diplomatik. Pemulihan hubungan ini diharapkan dapat meningkatkan investasi China di India.

India mengatakan kedua pemimpin telah mengarahkan pejabat mereka untuk mengambil langkah lebih lanjut guna menstabilkan semua aspek hubungan bilateral.

Pertemuan Xi-Modi di kota Kazan, Rusia terjadi dua hari setelah New Delhi mengatakan telah mencapai kesepakatan dengan Beijing untuk menyelesaikan kebuntuan militer selama empat tahun di wilayah Ladakh, Himalaya, meskipun tidak ada pihak yang berbagi rincian perjanjian tersebut. .

Menurut laporan stasiun televisi pemerintah China, CCTV, Xi mengatakan kepada Modi bahhwa kedua belah pihak harus memperkuat komunikasi dan kerja sama, menyelesaikan konflik dan perbedaan, dan mewujudkan impian pembangunan masing-masing.

Modi mengemukakan gagasan untuk meningkatkan dan mengembangkan hubungan bilateral, yang pada prinsipnya disetujui Xi, CCTV menambahkan tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Sebagai tanggapan, Modi mengatakan kepada Xi bahwa perdamaian, stabilitas, rasa saling percaya, dan rasa hormat sangat penting bagi hubungan kedua negara.

"Kami menyambut baik kesepakatan mengenai isu-isu yang muncul selama empat tahun terakhir," kata Modi kepada Xi dalam komentar yang disiarkan di stasiun penyiaran pemerintah India, Doordarshan.

"Menjaga perdamaian dan ketenangan di perbatasan harus menjadi prioritas kita. Rasa saling percaya, saling menghormati, dan kepekaan timbal balik harus menjadi dasar hubungan kita," kata Modi.

Menuju Pemulihan Hubungan

Hubungan antara dua negara berpenduduk terpadat di dunia itu telah tegang sejak bentrokan antara pasukan mereka di perbatasan yang sebagian besar tidak ditandai di Himalaya barat yang menewaskan 20 tentara India dan empat tentara China pada 2020.

Negara-negara tetangga telah menambah puluhan ribu tentara dan senjata di sepanjang perbatasan es selama empat tahun terakhir.

Modi dan Xi tidak mengadakan pembicaraan bilateral formal sejak saat itu, meskipun keduanya berpartisipasi dalam acara multilateral. Pembicaraan puncak bilateral terakhir mereka diadakan pada Oktober 2019 di kota Mamallapuram, India selatan.

Keduanya berbicara singkat di sela-sela KTT G20 di Bali pada November 2022. Mereka berbicara lagi di sela-sela KTT BRICS di Johannesburg pada Agustus 2023, namun merilis versi percakapan yang berbeda, yang menunjukkan bahwa mereka tidak saling sepaham.

Xi melewatkan KTT G20 yang diselenggarakan di New Delhi pada bulan berikutnya, sebuah keputusan yang dipandang sebagai kemunduran lain dalam hubungan kedua negara.

Upaya diplomatik memperoleh momentum dalam beberapa bulan terakhir setelah menteri luar negeri kedua negara bertemu pada bulan Juli dan sepakat untuk meningkatkan pembicaraan guna meredakan ketegangan perbatasan.

India telah menjadikan perbaikan hubungan politik dan bisnis yang lebih luas bergantung pada penemuan solusi terhadap kebuntuan perbatasan.

New Delhi telah meningkatkan pengawasan terhadap investasi yang berasal dari China, memblokir penerbangan langsung antara kedua negara dan secara praktis melarang penerbitan visa apa pun kepada warga negara China sejak bentrokan di Ladakh.

Berbicara di Kazan, Menteri Luar Negeri India Vikram Misri mengatakan ada harapan bagi hubungan India-China yang lebih baik.

"Seperti yang telah kami pertahankan selama empat tahun terakhir, pemulihan perdamaian dan ketenangan di wilayah perbatasan akan menciptakan ruang untuk … normalisasi hubungan bilateral kami," ujar Misri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper