Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menyebut masih ada tokoh yang meragukan program prioritas pada pemerintahannya, yakni Program Makan Bergizi Gratis.
Dalam arahannya, Prabowo meminta Kepala Badan Gizi Nasional serta kementerian/lembaga lainnya untuk mulai bergerak cepat, tepat dan terukur untuk merealisasikan program tersebut. Dia meminta agar pemerintahannya tidak takut menghadapi kesulitan dalam mewujudkan program baru itu.
"Saya masih mendengar beberapa tokoh meragukan kemampuan kita melaksanakan itu. Saya tidak katakan bahwa ini bisa selesai dua minggu atau tiga bulan, tidak ada dari kita yang punya tongkat Nabi Sulaiman," kata Prabowo saat membuka Sidang Kabinet Paripurna perdana, Rabu (23/10/2024).
Kendati adanya keraguan itu, lanjut Prabowo, dia menyampaikan bahwa pemerintah bisa berhitung dan mengelola alokasi dana untuk membiayai program itu.
Ketua Umum Partai Gerindra itu juga berpesan, pemerintah bisa mengerahkan sumber daya guna mencapai target yang ditentukan.
"Saya haqul yakin, saya pertaruhkan, saya pertaruhkan kepemimpinan saya. Bagi saya, makan bergizi untuk anak-anak dan ibu hamil, ini adalah strategic. Yang tidak mendukung hal ini, silahkan keluar dari pemerintah yang saya pimpin," ucap Prabowo.
Baca Juga
Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan menghabiskan sekitar Rp400 triliun per tahun apabila sudah berjalan secara penuh.
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, yang sebelumnya telah dilantik jelang akhir kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan, target penerima manfaat program MBG mencapai 82,9 juta jiwa. Jika target tersebut sudah terpenuhi maka anggaran bisa mencapai sekitar Rp1,2 triliun per hari atau sekitar Rp400 triliun per tahun.
Secara terperinci, 75% dari Rp1,2 triliun atau sekitar Rp800 miliar akan digunakan untuk intervensi makan gratis untuk anak-anak sekolah. Lalu, 85% dari Rp800 miliar tersebut untuk membeli bahan baku makan bergizi gratis sehingga uangnya akan langsung beredar ke masyarakat.
Pengajar di Institut Pertanian Bogor ini menjelaskan, angka-angka tersebut didapat usai Badan Gizi Nasional melakukan percontohan. Ketika melayani 3.000 anak sekolah, dibutuhkan setidak 200 kilogram (kg) beras, 350 kg ayam, 3.000 butir telur, 350 kg sayur, dan 6.000 liter susu per harinya.
Belum lagi diperlukan sekitar 30.000 satuan pelayanan di seluruh Indonesia. Oleh sebab itu, Dadan menyatakan program MBG membutuhkan dana dan sumber daya yang besar.
Dadan menjelaskan program MBG akan dimulai pada Januari 2025. Kendati demikian, penerapannya akan dilaksanakan secara bertahap sehingga tidak langsung membutuhkan Rp400 triliun pada tahun depan.
"3 juta anak dulu [target penerimaan manfaat pada Januari]. Nanti naik ke 6 juta di April. Nanti di Juli baru 15 juta," ungkapnya usai acara BNI Investor Daily Summit 2024 di JCC, Jakarta Pusat, Selasa (8/10/2024).
Adapun pemerintahan sebelumnya juga telah menyiapkan APBN 2025 sebagai APBN Transisi untuk mengakomodasi program-program Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Salah satunya yakni Program Makan Bergizi Gratis, yang menjadi janji kampanye Prabowo-Gibran saat Pilpres 2024.