Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lee Wei Ling, Putri Pendiri Singapura Lee Kuan Yew Wafat di Usia 69 Tahun

Lee Wei Ling, putri PM pertama Singapura Lee Kuan Yew, meninggal dunia di usia 69 tahun usai menderita penyakit otak langka supranuclear palsy progresif.
Bendera Singapura di atas gedung parlemen menjelang upacara pengambilan sumpah Perdana Menteri baru Lawrence Wong di Singapura, pada hari Rabu, 15 Mei 2024./Bloomberg-Nicky Loh
Bendera Singapura di atas gedung parlemen menjelang upacara pengambilan sumpah Perdana Menteri baru Lawrence Wong di Singapura, pada hari Rabu, 15 Mei 2024./Bloomberg-Nicky Loh

Bisnis.com, JAKARTA - Lee Wei Ling, putri Perdana Menteri Pertama Singapura Lee Kuan Yew, meninggal dunia pada pada Rabu (9/10/2024) di usia 69 tahun.

Melansir Bloomberg, berita wafatnya Lee dikabarkan oleh saudara laki-lakinya, Lee Hsien Yang, melalui postingan di Facebook. Lee meninggal di rumahnya. Ia juga merupakan saudara perempuan dari mantan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.

“Sekarang dia telah meninggalkan kami. Saya akan sangat merindukan Ling. Semoga dia beristirahat dengan tenang,” kata Lee Hsien Loong dalam postingan di Facebook.

Lee didiagnosis menderita penyakit otak langka supranuclear palsy progresif. Ling mengungkapkan penyakit ini dalam unggahan di Facebook pada 2020 silam. Menurutnya, penyakit ini dimulai dengan penyakit mirip Parkinson yang memperlambat gerakan fisik dan akhirnya menyebabkan kematian.

Ling adalah seorang ahli saraf dan penasihat senior di National Neuroscience Institute di kota tersebut.

Loong mengatakan, sebagai seorang ahli saraf, dia sebenarnya telah mendiagnosis dirinya sendiri sebelum para dokter secara resmi melakukannya.

“Dia menerimanya dengan ketabahan dan ketegarannya yang biasa, dan mempostingnya sebagai salah satu hal dalam hidup yang harus ditanggung dan dijalani,” jelasnya.

Loong menggambarkan Ling sebagai pribadi yang sangat setia kepada teman. Ia menenangnya sebagai seseorang yang bersimpati secara naluriah kepada pihak yang tidak diunggulkan, dan akan bergerak secara aktif untuk melakukan sesuatu ketika melihat ketidakadilan, atau menduga adanya ketidakadilan.

Ling sendiri menyadari kualitas ini. Dalam sebuah acara penggalangan dana pada tahun 2003 untuk tempat penampungan bagi remaja putri yang bermasalah, Ling yang saat itu berusia 48 tahun, mengatakan bahwa ia selalu memperjuangkan kaum yang tidak diunggulkan.

“Saya memiliki pembantu dan supir, namun kami dibesarkan untuk mengetahui bagaimana menjadi orang miskin. Kami mematikan keran agar air tidak terbuang sia-sia, kami keluar dari sebuah ruangan dan lampu serta kipas angin mati. Anda tidak membuang-buang air, Anda tidak membuang-buang listrik,” ujar Dr Lee dalam artikel TODAY tahun 2003, seperti dilansir Channel News Asia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper