Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beda Jumlah Anggota DPR RI dengan Parlemen di China, AS hingga Rusia

Berikut ini perbandingan jumlah anggota DPR RI dengan anggota parlemen legislatif di negara lain seperti China, AS, dan Rusia.
Aprianto Cahyo Nugroho, Erta Darwati
Selasa, 1 Oktober 2024 | 14:34
Pelantikan Anggota DPR/MPR/DPD RI 2024-2029 di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (1/10/2024). Yotube TV Parlemen
Pelantikan Anggota DPR/MPR/DPD RI 2024-2029 di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (1/10/2024). Yotube TV Parlemen

Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI periode 2024-2029 resmi dilantik pada hari ini, Selasa (1/10/2024). Jumlah anggota DPR periode ini meningkat banyak dibanding pelantikan pada 2019 lalu.

Sebanyak 580 anggota yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan dilantik pada hari ini di Kompleks Parlemen Senayan. Jumlah tersebut lebih banyak dari pelantikan pada 2019 yakni sebanyak 575 anggota.

Meski jumlahnya lebih banyak, tetapi jumlah partai politik (parpol) pada pelantikan anggota DPR pada hari ini lebih sedikit dibandingkan 2019.

Pada pelantikan anggota DPR RI 2024 terdapat delapan parpol yang lolos parliamentary threshold. Sedangkan, pada 2019 terdapat sembilan parpol yang lolos ambang batas parlemen sebesar 4%.

Berdasarkan catatan Bisnis, dalam pelantikan anggota DPR RI 2024 dengan delapan parpol di antaranya, PDIP mendapat 110 kursi, Golkar 102 kursi, Gerindra 86 kursi, Nasdem 69 kursi, PKB 68 kursi, PKS 53 kursi, PAN 48 kursi, dan Demokrat dengan 44 kursi.

Penetapan anggota DPR RI 2024, mengacu pada Surat Keputusan (SK) KPU Nomor 1206 Tahun 2024 Tentang Penetapan Calon Terpilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dalam Pemilihan Umum 2024.

Jumlah anggota DPR RI terlihat besar, namun jika dibandingkan dengan ukuran anggota parlemen di negara lain seperti Amerika Serikat dan Rusia, jumlahnya kurang lebih sama. Bahkan, jumlah anggota DPR RI jauh lebih kecil dibandingkan dengan anggota legislatif China.

Amerika Serikat

Sistem lembaga legislatif Amerika Serikat (AS) membentuk dikenal sebagai Kongres. Sama halnya dengan DPR RI, Kongres menetapkan UU yang mengatur kehidupan sehari-hari seluruh warga AS dan dimaksudkan untuk menjadi suara rakyat.

Yang berbeda dari Kongres AS adalah badan ini merupakan lembaga bikameral atau kamar ganda yang terbagi menjadi dua lembaga setara: Dewan Perwakilan Rakyat (DPR AS) dan Senat. Anggota DPR dan senator AS dipilih dalam Pemilu dan ditunjuk berdasarkan tiap negara bagian.

Meskipun DPR dan Senat memiliki struktur yang berbeda dan memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing, keduanya bekerja sama untuk mengesahkan UU. Tidak ada RUU yang dapat menjadi UU tanpa melewati kedua majelis Kongres

Melansir Visit US Capitol, Dewan Perwakilan Rakyat memiliki 435 anggota. Setiap negara bagian diwakili di DPR berdasarkan jumlah penduduknya dan memiliki paling sedikit satu perwakilan. Wilayah administratif AS dan District of Columbia diwakili di DPR oleh delegasi yang menjalankan banyak fungsi yang sama dengan rekan-rekannya, namun tidak dapat memberikan suara dalam pengesahan undang-undang.

Sementara itu, setiap negara bagian diwakili oleh dua senator, dengan total ada 100 anggota yang duduk di Senat AS. Wilayah AS dan District of Columbia tidak diwakili di Senat.

China

China memiliki National People’s Congress (NPC) atau Kongres Rakyat China sebagai lembaga legislatif tertinggi di Negeri Panda tersebut. Berdasarkan situs resminya, NPC terdiri dari para deputi NPC yang dipilih dari 35 unit pemilihan menurut undang-undang.

Unit-unit ini termasuk kongres rakyat provinsi, daerah otonom, kotamadya yang berada langsung di bawah pemerintah pusat, kongres prajurit Tentara Pembebasan Rakyat, dewan pemilihan wakil Daerah Administratif Khusus Hong Kong, dewan pemilihan wakil Daerah Administratif Khusus Makau, dan dewan pemilihan konsultasi rekan senegaranya di Taiwan.

Setiap kongres dipilih untuk masa jabatan 5 tahun. NPC memiliki anggota hingga 2.980 orang dan menjadi badan legislatif dengan jumlah terbesar di dunia.

NPC merupakan badan unikameral dan memiliki wewenang membuat UU, pengawasan operasi pemerintah, dan memilih pejabat mayoritas negara.

Rusia

Sementara itu, Rusia memiliki lembaga legislatif tertinggi Majelis Federal Federasi Rusia. Majelis Federal memiliki dari dua kamar yakni State Duma dan Dewan Federasi

Duma dan Dewan Federasi duduk secara terpisah, tetapi dapat bertemu bersama untuk mendengarkan pesan-pesan Presiden dan Mahkamah Konstitusi, pidato-pidato kepala negara asing. Rapat Dewan Federasi dan Duma bersifat terbuka.

Dewan Federasi terdiri dari dua perwakilan dari setiap wilayah Federasi Rusia dari badan eksekutif dan legislatif di wilayah tersebut. Karena komposisi Federasi Rusia berubah karena penggabungan wilayah, jumlah anggota Dewan Federasi juga berubah dari waktu ke waktu.

Pada 1996-2002, Dewan Federasi terdiri dari kepala otoritas eksekutif dan parlemen dari entitas konstituen Federasi Rusia. Setelah reformasi 2000, mereka digantikan oleh perwakilan dari badan-badan ini yang didelegasikan secara permanen ke Dewan Federasi.

Masa jabatan anggota Dewan Federasi (senator) sama dengan masa jabatan badan-badan yang menunjuk.

Sementara itu, State Duma terdiri dari 450 anggota. Warga negara Rusia yang telah mencapai usia 21 tahun dan memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum dapat dipilih sebagai anggota Duma. Anggota Duma tidak boleh merangkap jabatan sebagai senator Dewan Federasi sekaligus. Masa jabatan anggota Duma adalah 5 tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper