Bisnis.com, JAKARTA - Israel melakukan serangan udara ke wilayah Lebanon dan menyebabkan ratusan orang tewas dalam serangan tersebut.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengumumkan bahwa serangan udara Israel di Lebanon menewaskan sedikitnya 492 orang, termasuk 35 anak-anak.
Serangan yang dilakukan Senin 23 September 2024 tersebut menandai hari paling mematikan dalam kekerasan lintas batas sejak perang Gaza dimulai.
Negara-negara Arab mengecam keras Israel atas meningkatnya permusuhan dengan Hizbullah. Sebab konflik keduanya diprediksi bisa menimbulkan peperangan yang besar.
Klaim Israel
Israel mengatakan telah menewaskan sejumlah besar pejuang Hizbullah ketika menyerang sekitar 1.300 lokasi di Lebanon selatan dan timur, termasuk serangan yang ditargetkan di Beirut.
Meski demikian, melalui pernyataannya Hizbullah mengatakan jika Ali Karake yang merupakan orang ketiga dalam komandonya, masih hidup dan telah pindah ke tempat yang aman.
Baca Juga
Media pemerintah melaporkan serangan baru di Lebanon timur dan untuk membalas hal ini, Hizbullah mengatakan pihaknya menargetkan lima lokasi di Israel.
Situasi serangan
Ledakan di dekat kota kuno Baalbek di Lebanon timur menyebabkan asap mengepul ke langit.
Israel memperingatkan orang-orang di Lebanon untuk mengungsi dari daerah yang katanya menjadi tempat penyimpanan senjata oleh gerakan bersenjata.
Nasser Yassin, menteri Lebanon yang mengoordinasikan respons krisis, mengatakan 89 tempat penampungan sementara di sekolah dan sejenisnya telah diaktifkan, dengan kapasitas lebih dari 26.000 orang saat warga sipil melarikan diri dari "kekejaman Israel".
Setelah hampir setahun berperang melawan gerakan perlawanan Palestina Hamas di Gaza di perbatasan selatannya, Israel mengalihkan fokusnya ke perbatasan utara, tempat Hizbullah yang didukung Iran telah menembakkan roket ke Israel untuk mendukung Hamas.
Militer Israel mengatakan telah menyerang Hizbullah di selatan, timur, dan utara Lebanon.
Angkatan udara Israel dilaporkan telah melakukan sekitar 650 misi serangan dalam 24 jam terakhir, menyerang lebih dari 1.100 target dengan menggunakan lebih dari 1.400 amunisi.
Menanggapi serangan tersebut, Hizbullah mengatakan telah meluncurkan puluhan rudal ke pangkalan militer di Israel utara.