Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Yordania Bisher Khasawnehh mengajukan pengunduran dirinya pada hari Minggu 15 September 2024.
Pengunduran diri ini kurang dari seminggu setelah pemilihan parlemen, menurut pejabat yang mengetahui masalah tersebut seperti dilansir dari Reuters.
Jaafar Hassan, lulusan Amerika Serikat, yang saat ini menjabat sebagai kepala kantor Raja Abdullah dan mantan menteri perencanaan, diperkirakan akan menggantikan Khasawneh.
Khasawnehh merupakan PM terlama yang pernah menjabat dibandingkan perdana menteri mana pun pada masa pemerintahan Raja Abdullah II.
Khasawneh, seorang diplomat kawakan dan mantan penasihat istana, menjabat sebagai Perdana Menteri selama hampir empat tahun. Kepergiannya menandai berakhirnya masa jabatan penting di bidang politik Yordania.
Khasawneh yang lahir 27 Januari 1969, adalah seorang politikus dan diplomat Yordania yang menjabat sebagai Perdana Menteri ke-43 Menteri Yordania dan Menteri Pertahanan sejak 12 Oktober 2020.
Baca Juga
Khasawneh adalah duta besar Yordania untuk Mesir, Prancis, Kenya, Ethiopia, Afrika Union, Liga Negara-negara Arab, dan UNESCO. Beliau juga menjabat sebagai Koordinator Jenderal dan Direktur Biro Proses Perdamaian dan Negosiasi di Yordania.
Dia menjabat sebagai Menteri Negara Bagian Luar Negeri antara tahun 2016 dan 2017. Beliau kemudian menjadi Menteri Negara Bagian Luar Negeri Urusan Hukum antara tahun 2017 dan 2018.
Dia menjabat sebagai penasihat Raja Abdullah II untuk Komunikasi dan Koordinasi di The Royal Hashemite Court antara April 2019 dan Agustus 2020. Hingga pengangkatannya sebagai Perdana Menteri Khasawneh menjabat sebagai penasihat Raja untuk kebijakan.