Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perputaran Uang Tunai di IKN Meningkat

Bank Indonesia telah siap menyediakan uang yang cukup hingga Agustus 2024 untuk kebutuhan di IKN.
Pegawai merapikan uang rupiah di cash center Bank Mandiri/ilustrasi
Pegawai merapikan uang rupiah di cash center Bank Mandiri/ilustrasi

Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Dalam beberapa pekan terakhir, penggunaan uang tunai di sekitar wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara mulai mengalami peningkatan yang signifikan. 

Data dari Bank Indonesia (BI) Balikpapan mengungkapkan bahwa transaksi di ATM melonjak drastis dari 300 transaksi menjadi 3.000 transaksi. 

Secara keseluruhan, peredaran uang di wilayah tersebut juga mengalami dinamika yang menarik. Pada Juli 2024, outflow mencapai Rp2,6 triliun dan inflow Rp2,3 triliun. 

Hal ini mencerminkan adanya peningkatan mobilitas dan kebutuhan finansial seiring dengan perkembangan proyek-proyek strategis seperti RDMP dan IKN.

Kepala Perwakilan BI Balikpapan, Robi Ariadi, menegaskan bahwa pihaknya telah siap menyediakan uang yang cukup hingga Agustus 2024.

"Kami berkomitmen untuk memastikan ketersediaan uang Rupiah yang layak edar, dengan jumlah yang memadai, dan denominasi yang sesuai, khususnya di wilayah IKN," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (15/8/2024). 

Dia menekankan pentingnya sinergi antara BI dan perbankan dalam memenuhi kebutuhan uang tunai di daerah penyangga IKN seperti Balikpapan dan Penajam Paser Utara (PPU).

Menariknya, meskipun Penajam sebelumnya hanya memiliki porsi 3% dari total uang yang beredar, kini porsinya meningkat menjadi 15% berkat keberadaan IKN. 

Hal ini turut didukung oleh peningkatan infrastruktur perbankan di wilayah tersebut, di mana jumlah ATM di Sepaku meningkat dari 6 unit menjadi 8 unit, serta bertambahnya jumlah bank dari satu, yakni BPD Kaltimtara, menjadi enam bank.

Lebih lanjut, dalam rangka menjalankan mandat Undang-Undang terkait pengedaran uang Rupiah, BI Balikpapan bersama perbankan menggelar layanan Kas Keliling di tiga titik strategis, yaitu Pasar Sepaku, Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) IKN, dan Komplek Perkantoran Bank Indonesia (KOPERBI) IKN. 

Robi menyebutkan layanan ini tidak hanya bertujuan untuk penukaran uang, tetapi juga untuk mengedukasi masyarakat mengenai Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah.

"Selain penukaran uang, masyarakat juga diberikan edukasi tentang cara merawat uang Rupiah dan pentingnya menjaga diri dari tindak pidana pemalsuan uang," sebutnya. 

Dia menjelaskan, BI Balikpapan akan terus melakukan layanan kas keliling hingga akhir Agustus 2024, dengan menyediakan uang tunai sebesar Rp500 juta pada setiap kegiatan yang berfokus pada Uang Pecahan Kecil (UPK).

Seiring dengan geliat aktivitas di IKN yang semakin intens, dari tingginya tingkat ketersediaan hotel hingga meningkatnya iring-iringan kendaraan, layanan Kas Keliling ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan uang tunai masyarakat dan perbankan di sekitar IKN. 

Robi menegaskan pentingnya kebijakan clean money, di mana uang yang tidak layak edar akan segera ditarik dan digantikan dengan uang dalam kondisi layak edar.

Adapun, dia menuturkan nantinya Bank Indonesia Balikpapan terus berkolaborasi dengan seluruh mitra kerja dan pemangku kebijakan guna memastikan pemenuhan kebutuhan uang tunai di wilayah penyangga IKN dapat dilakukan secara merata, efektif, efisien, serta optimal. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper