Bisnis.com, JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa peralihan kekuasaan dari Presiden ke-7 Joko Widodo ke pemerintahan yang dia pimpin berjalan dengan sangat baik dan diakui dunia internasional sebagai salah satu transisi paling lancar.
Hal ini disampaikan Prabowo saat memberikan pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
“Transisi kepemimpinan nasional dari Presiden Joko Widodo ke pemerintahan yang saya pimpin berjalan dalam semangat persatuan penuh Kehormatan dan kedewasaan politik peralihan kepemimpinan yang diakui dunia sebagai peralihan yang lancar dan sangat baik adalah bukti demokrasi kita matang dan kuat,” kata Prabowo.
Dia menambahkan tidak semua negara mampu mengelola transisi kekuasaan dengan damai dan tertib. Bahkan, banyak pemimpin dunia yang menanyakan kepadanya bagaimana Indonesia dapat melakukannya.
“Saya sampaikan ke mereka kita berhasil karena kita menganut demokrasi yang khas Indonesia, demokrasi yang sejuk, demokrasi yang mempersatukan, bukan demokrasi yang saling gontok-gontokan, saling menjatuhkan, saling maki-memaki, saling menghujat, bukan demokrasi yang saling membenci,” ujarnya.
Prabowo menekankan, demokrasi Indonesia berakar pada budaya leluhur seperti kekeluargaan, gotong royong, saling mengisi, menahan diri, dan memahami posisi masing-masing. Menurutnya, prinsip 'Iso Rumongso', bukan 'Rumongso Iso', harus dipegang teguh dalam kehidupan berbangsa.
Baca Juga
Sekadar informasi, 'Iso rumongso" adalah sebuah ungkapan dalam bahasa Jawa yang memiliki makna mendalam tentang kerendahan hati dan kesadaran diri. Ungkapan ini sering kali dikontraskan dengan "ojo rumongso biso," yang berarti "jangan merasa bisa."
Sehingga, 'Iso Rumongso' menekankan pentingnya merasa atau menyadari kemampuan diri dan memahami posisi dalam sebuah komunitas atau situasi, sementara 'Ojo Rumongso Biso' mengingatkan untuk tidak terjebak dalam kesombongan karena merasa serba bisa.
“Inilah yang harus kita pegang teguh, demokrasi warisan nenek moyang kita adalah demokrasi yang sesuai dengan budaya kita, budaya kekeluargaan, budaya gotong royong, budaya mikul nduwur nendem njero, budaya saling mengisi, budaya saling mendukung, budaya tepo seliro, budaya menahan diri, budaya yang iso rumongso, bukan rumongso iso,” pungkas Prabowo.