Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris menolak memimpin ruang Senat saat Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu berpidato di sidang gabungan Kongres.
Tim Harris memberi tahu Senat bahwa dia tidak akan memimpin pidato Netanyahu bahkan sebelum Biden mengumumkan bahwa dia tidak lagi mencalonkan diri kembali.
Keputusan Kamala itu disebutkan oleh dua orang sumber, yang mengetahui rencananya, menurut The Washington Post.
Netanyahu pun diperkirakan akan bertemu dengan Harris pada kesempatan lain selama kunjungannya, menurut seorang pejabat AS.
Pemimpin tinggi Israel itu juga kemungkinan akan bertemu dengan Biden selama berada di Washington.
Setelah ini, Kamala yang mencalonkan diri sebagai presiden setelah Biden mundur dari kampanye, akan mendapat perhatian penuh atas bagaimana ia mengatasi isu perang Israel.
Baca Juga
Saat ini Partai Demokrat sangat terpecah mengenai isu perang Isral dan Hamas. Puluhan anggota parlemen liberal diperkirakan akan memboikot pidato Netanyahu, dengan mengatakan mereka khawatir Netanyahu akan menggunakan pidato tersebut sebagai alat untuk memperkuat posisi politiknya yang goyah di dalam negeri.
Diketahui, Netanyahu akan berangkat ke Washington DC pada hari ini, Senin (22/7/2024). PM Israel itu akan menyampaikan pidato di hadapan Kongres pada Rabu (24/7).
Dia juga diperkirakan akan mengadakan pembicaraan dengan Biden di Gedung Putih, meskipun waktu pertemuan keduanya belum jelas karena Presiden AS tersebut sedang dalam pemulihan dari Covid-19.
Dilansir Al-Jazeera, interaksi antara Harris dan Netanyahu kemungkinan akan menjadi sorotan, pasalnya selama ini warga Amerika, Arab, dan Muslim, marah terhadap Biden atas dukungannya terhadap Israel.