Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Partai Buruh Menang Pemilu Inggris, Rishi Sunak jadi Pecundang

Partai Buruh pimpinan Keir Starmer memenangkan Pemilu, mengakhiri dominasi Partai Konservatif dan melengserkan Perdana Menteri Rishi Sunak.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menyampaikan sambutan tentang kemitraan Australia - Inggris – Amerika serikat (AUKUS), setelah pertemuan trilateral dengan Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Naval Base Point Loma di San Diego, California AS pada 13 Maret 2023. REUTERS/Leah Millis
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menyampaikan sambutan tentang kemitraan Australia - Inggris – Amerika serikat (AUKUS), setelah pertemuan trilateral dengan Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Naval Base Point Loma di San Diego, California AS pada 13 Maret 2023. REUTERS/Leah Millis

Bisnis.com, JAKARTA – Partai Buruh pimpinan Keir Starmer memenangkan Pemilu dan meraih mayoritas kursi di Parlemen Inggris. Kemenangan ini mengakhiri dominasi Partai Konservatif dan melengserkan Perdana Menteri Rishi Sunak. 

Dalam pidato kemenangannya, Starmer mengatakan kemenangan Partai Buruh menjadi momentum untuk memulihkan politik. Dia mengatakan akan mengakhiri kekacauan yang telah terjadi di Inggris sejak saat ini.

”Hari ini, kita memulai babak berikutnya, memulai pekerjaan perubahan, misi pembaruan nasional dan mulai membangun kembali negara kita,” ujarnya saat berpidato dari Reuters pada Jumat (5/7/2024). 

Partai buruh telah memperoleh kemenangan telah dalam pemilihan parlemen pada Jumat (5/7) mengakhiri 14 tahun pemerintahan Konservatif yang sering kali penuh dengan gejolak. 

Partai Konservatif pimpinan Rishi Sunak mengalami kinerja terburuk dalam sejarah partai tersebut karena para pemilih ‘menghukum’ mereka karena krisis biaya hidup, kegagalan layanan publik, dan serangkaian skandal. 

Partai Buruh meraih kemenangan besar dengan meraih 412 kursi di parlemen. Jumlah ini merupakan yang terbanyak sejak kemenangan Tony Blair pada 1997 silam.

Sementara itu, partai Konservatif hanya meraih 121 kursi. Sebanyak 252 anggota parlemen Konservatif digulingkan dalam kekalahan telak itu, termasuk dengan sejumlah menteri senior dan mantan Perdana Menteri Liz Truss. 

Rishi Sunak Lengser

Rishi Sunak mengatakan bahwa ia akan mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri dan pemimpin Partai Konservatif setelah kalah telak dari Partai Buruh.

Dalam pidatonya, Sunak menyatakan permintaan maafnya, memberikan penghormatan kepada Inggris, dan menyerukan perlindungan terhadap kebaikan, kesopanan, dan toleransi.

Kekalahan Sunak mengakhiri 14 tahun pemerintahan Konservatif, yang ditandai dengan perpecahan, ketidakstabilan politik, dan tekanan ekonomi. Dia menyerahkan kendali atas ekonomi terbesar keenam di dunia ini kepada Keir Starmer.

"Saya telah memberikan pekerjaan ini dengan sepenuh hati, tetapi Anda telah mengirimkan sinyal yang jelas bahwa pemerintah Inggris harus berubah, dan keputusan Anda adalah satu-satunya yang penting," kata Sunak dalam pidato di luar kantor PM di Downing Street.

Sunak menyatakan telah kemarahan dan kekecewaan masyarakat Inggris serta akan bertanggung jawab atas kekalahan ini. Ia juga menghormati Starmer sebagai orang yang berjiwa besar.

"Dia dan keluarganya layak mendapatkan yang terbaik dari pengertian kami saat mereka melakukan transisi besar menuju kehidupan baru mereka di balik pintu ini," katanya.

Tantangan Berat Starmer

Walaupun kemenangan Starmer meyakinkan, nyatanya jajak pendapat menunjukan bahwa tidak banyak yang antusias terhadapnya atau kepada partainya. 

Berkat keunikan sistem first past the post di Inggris, kemenangan Partai Buruh tampaknya akan diraih dengan jumlah suara yang lebih sedikit dibandingkan tahun 2017 dan 2019.

Starmer kini menghadapi serangkaian tantangan yang berat. Beban pajak Inggris diperkirakan akan mencapai yang tertinggi sejak setelah Perang Dunia Kedua, utang bersih hampir setara dengan hasil ekonomi tahunan, standar hidup telah menurun, dan layanan publik sedang terguncang, terutama Layanan Kesehatan Nasional yang sangat dihargai yang dilanda pemogokan. 

Dia telah mengurangi beberapa rencana Partai Buruh yang ambisius, seperti janji pengeluaran hijau andalannya, sementara ia berjanji tidak akan menaikkan pajak untuk para pekerja. 

Starmer menuturkan bahwa memimpin Inggris saat ini tidak akan mudah.

"Mengubah sebuah negara tidak seperti menyalakan saklar. Ini kerja keras. Sabar, bertekad, bekerja keras, dan kita harus segera bergerak,” jelasnya.  

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper