Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kisah Arkan Fadhil Kaustar Lulusan Siswa SMA Negeri di Tangerang, Masuk University of Pennsylvania

Kisah Arkan Fadhil Kautsar diterima di University of Pennsylvania dan jadi rebutan universitas kelas dunia lainnya meskipun dari sekolah negeri
Kisah Arkan Fadhil Kaustar Siswa SMA Negeri di Tangerang, Lolos University of Pennsylvania. Bisnis/Mutiara Nabila
Kisah Arkan Fadhil Kaustar Siswa SMA Negeri di Tangerang, Lolos University of Pennsylvania. Bisnis/Mutiara Nabila

Bisnis.com, JAKARTA — Baru lulus SMA sepekan lalu, Arkan Fadhil Kautsar sudah diterima di kampus Ivy League Amerika Serikat, University of Pennsylvania.

University of Pennsylvania sendiri merupakan universitas terbaik ke-6 di dunia

Lulus dari SMAN 2 Tangerang, tak menutup kemungkinan berkompetisi dengan anak-anak dari sekolah nasional dan internasional di seluruh Indonesia dan dunia. 

Tak hanya diterima di University of Pennsylvania, Arkan juga diterima di berbagai universitas ternama mulai dari UC Berkeley, Johns Hopkins University, dan National University of Singapore (NUS).

Punya Segudang Prestasi

Masuknya Arkan ke salah satu universitas terbaik dunia tak terjadi dalam sekejap. Dia sudah menumpuk segudang prestasi bahkan sejak Sekolah Dasar.

"Saya pertama kali ikut olimpiade sains kelas 5, cuma karena nilai matematika saya bagus. Saya merasa bidang sains cocok dengan saya, dan alhamdulillah lolos kabupaten, kota, provinsi, sampai nasional di Pekanbaru saat 2017 tapi tidak menang," ujarnya dalam Media Luncheon bersama Crimson Education, Jumat (21/6/2024).

Tak berhenti begitu saja, setiap tahunnya Arkan mengikuti lomba serupa, tapi terus gagal di tingkat nasional

"Awalnya saya hanya belajar sekadarnya aja. Itu alasan kenapa saya susah lolos lomba di tingkat nasional. Saat itu saya akhirnya mulai suka belajar sendiri, 2019 ikut lomba yang sama lolos sampai nasional tapi tidak menang lagi. Semua pengalaman itu buat jadi pelajaran bagi saya, saya jadi tau apa saja kekurangan saya sampai kelas 9 di olimpiade serupa akhirnya saya berhasil menang dan saya tulis itu semua juga di esai untuk ke universitas Amerika," jelasnya.

Arkan memiliki berbagai prestasi seperti peraih Medali Emas Olimpiade Sains Nasional Indonesia (OSN) Fisika Siswa SMA 2022; Medali Emas Kompetisi Sains Nasional Indonesia (KSN) 2020 Siswa SMP Mata Pelajaran IPA; 12 Besar Delegasi Olimpiade Fisika Asia 2023 (APhO) Seleksi Nasional; dan 12 Besar Delegasi Olimpiade Fisika Internasional 2023 (IPhO) Seleksi Nasional.

Memberi Dampak

Untuk bisa lolos masuk ke universitas ternama di Amerika, prestasi sekolah dqn lomba saja ternyata tidak cukup. Terbukti dari banyaknya prestasi Arkan, dia belum bisa lolos ke universitas impiannya di Stanford University atau Harvard.

Menurut pengalamannya, universitas di Amerika juga menilai keaktifan calon mahasiswanya di luar sekolah, dan seberapa besar dampak mereka baik di lingkungan, nasional, dan bahkan internasional.

"Dari dulu saya selalu mimpi mau kuliah ke luar negeri, tapi saya nggak tau sistem penerimaannya, saya cuman pengin aja, ternyata di Amerika menuntut selain akademik. Baru setelah kelas 10 saya tahu dan saya ikut organisasi kegiatan ini itu," jelasnya. 

Di tengah kesibukannya sekolah dan mengikuti berbagai olimpiade, dia pernah menjadi Koordinator Tim Olimpiade Astronomi & Astrofisika dan Tutor di Moscopic, Koordinator Tim Olimpiade Fisika di Moscopic, dan Tutor Olimpiade Fisika dan Problem Setter di Ikigai Olimpiade.

Di organisasi tersebut, Arkan juga sempat menjadi ketua dan membuat beberapa program di antaranya untuk mendorong anak dari bagian 3T agar bisa memenangkan perlombaan olimpiade juga.

"Program yang dibuat waktu itu terkait dengan pemenang lomba sains terpusat dari Pulau Jawa, Sumatra atau Kalimantan, tapi jarang dari Indonesia Timur. Jadi kami buat semacam program belajar gratis untuk yang di Indonesia Timur dan Sulawesi, supaya mereka bisa menang juga," paparnya.

Tak hanya itu, Arkan juga mulai melakukan riset membuat perencanaan untuk membuat bis bertenaga panel sury, untuk mengurangi sumber listrik kendaraan dari batu bara atau nikel.

Kemudian, dia juga mendirikan Nurami.id, dan didapuk menjadi Co-Head Executive & Co-Founder organisasi nonprofit tersebut. Organisasi itu bertujuan membantu anak-anak di panti asuhan belajar kemampuan dasar. 

"Jadi banyak proyek sosial cuma beri makan ke panti asuhan, kita mikir supaya sustainable, kita bikin kurikulum berisi soft skill, jadi nggak hanya mikir bagaimana makan besok tapi bisa membantu hidup layak seterusnya juga," katanya.

Semua pengalaman dan dampak yang sudah dia berikan selama sekolah dia tuangkan dalam esainya. Dia berpesan bagi yang ingin mengejar universitas di Amerika Serikat untuk mempersiapkan diri sedini mungkin.

"Mulai sedini mungkin, misal dari kelas 9, tidak hanya nilai bagus, tapi cari passion kita, jadi ketika kita membangun resume dan esai ini kita nggak merasa terbebani dan merasa menyenangkan menjalaninya dan impact yg kita punya lebih besar," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper