Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Makna dan Arti "Asian Value", Istilah yang Ramai Dibicarakan di Medsos

Menilik pengertian Asian Value yang kini ramai dibahas warganet karena podcast Total Politik.
Tangkapan layar podcast Total Politik yang membahas Asian Value/Youtube
Tangkapan layar podcast Total Politik yang membahas Asian Value/Youtube

Bisnis.com, JAKARTA - Istilah "Asian Value" mendadak viral di media sosial karena podcast Total Politik.

Dalam podcast tersebut, sempat muncul pembahasan mengenai dinamika dinasti politik yang disinyalir semakin menguat di Indonesia.

Host poscast Total Politik Arie Putra melontarkan kata "Asian Value" yang dijadikannya patokan untuk menilai budaya politik di Indonesia.

"Gua asian value, human rights," kata Arie, sebagai jawabannya mendukung dinamika dinasti politik di Indonesia.

Arie pun sempat menjelaskan bahwa dinasti politik pernah digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK), namun hasilnya tetap bisa diterima oleh masyarakat.

Ia pun berpendapat bahwa setiap warga negara berhak maju dalam pemilihan kontestasi politik.

Lantas apa arti Asian Value?

Pengertian Asian Value yakni ideologi politik yang berupaya mendefinisikan elemen-elemen masyarakat, budaya, dan sejarah yang umum di negara-negara Asia Tenggara dan Timur.

Biasanya, konsep Asian Value diterapkan untuk membentuk tujuan yang sama yakni prinsip kolektivisme, untuk menyatukan masyarakat demi kebaikan ekonomi dan sosial mereka.

Adapun melansir dari Britannica, Asian Value dibawa oleh negara-negara seperti China, Malaysia, Singapura, hingga Indonesia, sebagai alternatif dari ideologi Barat.

Asian value yang berkembang saat ini biasanya terdiri dari kedisiplinan, kerja keras, berhemat, pencapaian akademik, penghormatan terhadap otoritas, serta keseimbangan kebutuhan individu dan masyarakat.

Sementara nilai-nilai politik Barat seperti hak asasi manusia (HAM), demokrasi, dan kapitalisme, dinilai tidak bisa seratus persen cocok diterapkan di negara wilayah Asia.

Nilai-nilai Barat yang terlalu individu dan legalisme dinilia tidak masuk untuk diterapkan di negara kawasan Asia.

Hal tersebut diklaim akan mengakibatkan kerusakan tatanan sosial hingga mengancam dinamisme ekonomi.

Tertuang dalam Deklarasi Bangkok tentang Hak Asasi Manusia (HAM) pada Maret tahun 1993, Asian Value menekankan kembali prinsip kedaulatan, penentuan nasib sendiri, dan non-intervensi terhadap hak-hak sipil dan politik.

Nilai-nilai yang tertuang tentang Asian Value yakni:

  • Preferensi terhadap keharmonisan sosial
  • Kepedulian terhadap kesejahteraan sosial-ekonomi dan kesejahteraan kolektif masyarakat
  • Loyalitas dan rasa hormat terhadap figur otoritas
  • Preferensi untuk kolektivisme dan komunitarianisme

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper