Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berujung Kasus, Segini Saham Suami BCL di PT Arjuna Advaya Sanjaya

Kuasa hukum Tiko Aryawardhana, Irfan Aghasar memberikan penjelasan ihwal komposisi saham dalam pembentukan awal perusahaan PT Arjuna Advaya Sanjaya.
Kuasa hukum dari Tiko Pradipta Aryawardhana, suami selebritas Bunga Citra Lestari (BCL), memberikan keterangan pers soal kasus dugaan penggelapan dana Rp6,9 miliar terkait bisnis mantan istrinya, Arina Winarto/Bisnis-Anshary Madya Sukma.
Kuasa hukum dari Tiko Pradipta Aryawardhana, suami selebritas Bunga Citra Lestari (BCL), memberikan keterangan pers soal kasus dugaan penggelapan dana Rp6,9 miliar terkait bisnis mantan istrinya, Arina Winarto/Bisnis-Anshary Madya Sukma.

Bisnis.com, JAKARTA — Kuasa hukum Tiko Aryawardhana, Irfan Aghasar memberikan penjelasan ihwal komposisi saham dalam pembentukan awal perusahaan PT Arjuna Advaya Sanjaya (AAS) kliennya mencapai 20%.

PT AAS ini merupakan perusahaan yang membawahi restoran Harlow Brasserie milik Tiko, suami selebritas Bunga Citra Lestari atau BCL, bersama mantan istrinya sekaligus pelapor kasus dugaan penggelapan dana senilai Rp6,9 miliar, Arina Winarto.

Irfan mengatakan, perusahaan ini memiliki 2.000 lembar saham saat didirikan oleh Arina dan Tiko. Perinciannya, Arina mempunyai 1.500 lembar saham dan Tiko 400 lembar, sisanya dimiliki oleh mertuanya.

"Kasus ini bermula dari perusahaan yang dibentuk secara keluarga ada satu PT yakni Arjuna Advaya Sanjaya ini ada tiga pemegang saham, 75% dikuasai pelapor AW, 20% dikuasai oleh Tiko klien kami dan sisanya lima persen dikuasai bapak dari pelapor jadi total 100%" kata Irfan di Jakarta, Selasa (5/6/2024).

Kemudian, Irfan juga menyampaikan bahwa seharusnya audit investigasi yang dilakukan oleh pelapor tidak dilakukan secara sepihak. Bahkan, kliennya mengaku tidak pernah diminta keterangan dalam audit tersebut.

"Harusnya kan klien kami sebagai direksi, kalau memang sumber datanya dari Mas Tiko harusnya dikonfirmasi oleh akuntan publik, benar enggak data ini, valid enggak data ini? Jangan sampai data data siluman yang muncul ke akuntan publik," pungkasnya.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi menyampaikan kejadian ini bermula saat pembangunan perusahaan makanan dan minuman, PT AAS, pada 2015.

Perusahaan tersebut mengelola restoran Harlow Brasserie uang berlokasi di The H Tower, Mezzanine Floor Jalan Rasuna Said, Karet Kuningan Jakarta. Awalnya, Arina menyetor modal Rp2 miliar yang dimasukan kedalam deposito berjangka

"Saat pendirian PT Arjuna Advaya Sanjana tersebut pelapor menyetor modal Rp2.000.000.000 yang dimasukan kedalam deposito berjangka. Dan selanjutnya deposito tersebut digadaikan di bank Danamon KCP Panglima Polim," tutur Ade saat dikonfirmasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper