Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Timnas AMIN Sebut Pembentukan Komite Audit Lembaga Survei Belum Mendesak

Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) menilai usulan pembentukan komite independen audit lembaga survei belum perlu.
Juru bicara (Jubir) Timnas AMIN Billy David di Sekretariat AMIN, Rabu (3/1/2024)/Bisnis-Lukman Nur Hakim
Juru bicara (Jubir) Timnas AMIN Billy David di Sekretariat AMIN, Rabu (3/1/2024)/Bisnis-Lukman Nur Hakim

Bisnis.com, JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) menilai usulan politisi PDIP untuk membentuk komite independen guna mengaudit hasil survei elektabilitas peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 belum mendesak.  

“Saya rasa urgensinya belum ada dan kami melihat kita lebih percayakan kepada masyarakat yang pertama untuk menilai langsung,” kata Juru bicara (Jubir) Timnas AMIN Billy David di Sekretariat AMIN, Rabu (3/1/2024).

Billy menyampaikan bahwa pihaknya tidak memiliki kecurigaan ada upaya penggiringan opini melalui lembaga survei dalam Pilpres 2024.

Dia menegaskan, pihaknya masih mempercayai hasil survei yang dikeluarkan oleh lembaga survei dalam Pilpres kali ini. Sebab, Billy menilai jika ada lembaga survei yang berpihak, taruhannya adalah kredibilitas mereka.

“Kan kalau kredibilitas lembaga survei itu jika tidak netral atau berpihak pada satu paslon yang dipertaruhkan justru kredibilitas mereka sendiri jadi kami mempercayai lembaga survei,” ujarnya.

Sebelumnya, PDI Perjuangan (PDIP) mengusulkan pembentukan komite independen untuk mengaudit hasil survei elektabilitas peserta Pemilu 2024. 

Politikus PDIP Aria Bima mengungkapkan, pihaknya curiga ada upaya penggiringan opini melalui lembaga survei bahwa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan berlangsung satu putaran. 

Dia mengeklaim bahwa hal tersebut perlu dilihat oleh partai politik kubu pengusung pasangan calon (paslon) nomor urut 01 dan 03. 

"Nah, mengarah, membangun opini satu putaran lewat lembaga survei itu tampak jelas. Tampak jelas keinginan satu putaran yang di-drive [digerakkan] oleh beberapa lembaga survei," katanya di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (2/1/2024). 

Aria mendorong agar hasil survei dari berbagai lembaga bisa dibandingkan satu sama lain guna diuji secara akademis. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper