Bisnis.com, JAKARTA – Proses pencarian kapal selam turis yang hilang kontak pada hari Minggu (18/6/2023) saat membawa penumpang dalam pelayaran menuju bangkai kapal Titanic masih terus berlanjut di hari yang ketiga.
Melansir Reuters, Rabu (21/6/2023), kapal selam yang memiliki panjang hingga 21 kaki (6,4 meter) tersebut dirancang dengan kemampuan bertahan di bawah air selama 96 jam sehingga memberi peluang keselamatan bagi lima orang yang ada di dalamnya.
Seorang pilot dengan empat penumpang di dalamnya telah hilang kontak sekitar satu jam 45 menit setelah menyelam selama dua jam di lepas pantai Kanada.
Dalam pencarian tersebut, sejumlah pesawat AS dan Kanada telah menelusuri lebih dari 7.600 mil persegi laut lepas.
Kapten Penjaga Pantai AS Jamie Frederick mengatakan bahwa pihak militer Kanada juga telah menjatuhkan pelampung sonar untuk mendengar suara yang berasal dari kapal Titan dan meluncurkan kapal komersial dengan kapal selam yang dikendalikan jarak jauh.
Lembaga penelitian Ifremer mengatakan bahwa sebuah kapal riset Prancis yang membawa kapal robot penyelam laut dalam dikirim ke area pencarian atas permintaan Angkatan Laut AS dan diperkirakan akan tiba pada Rabu malam waktu setempat.
Baca Juga
Menurut para ahli, tim penyelamat mengalami kendala yang signifikan dalam menemukan Titan dan menyelamatkan orang-orang di dalamnya.
Adapun penumpang dari kapal selam tersebut yang telah diperkiraan seperti miliarder Inggris Hamish Harding (58), dan pengusaha kelahiran Pakistan Shahzada Dawood (48) tahun, dengan putranya yang berusia 19 tahun, Suleman, yang adalah warga negara Inggris.
Penjelajah asal Perancis, Paul-Henri Nargeolet (77), dan Stockton Rush, pendiri dan CEO OceanGate Expeditions, juga dilaporkan ikut dalam pesawat tersebut.
Profesor teknik kelautan di University College London Alistair Greig mengatakan apabila kapal selam mengalami keadaan darurat di tengah penyelaman, kemungkinan besar pilotnya akan melepaskan pemberat sehingga kapal tersebut dapat mengapung kembali ke permukaan.
Namun, tidak adanya komunikasi merupakan tantangan yang besar untuk menemukan kapal selam tersebut di Atlantik yang sangat luas.
Kapal selam ini disegel dengan baut dari luar, sehingga para penghuninya tidak dapat melarikan diri tanpa bantuan meskipun kapal itu muncul ke permukaan.
Penyelamatan akan menjadi lebih sulit apabila Titan berada di dasar laut karena kondisi ekstrem yang ada di permukaan.
Dalam penyelamannya, Titan berada di kedalaman 12.500 kaki di bawah air sehingga tidak ada sinar matahari yang masuk.
"Saya pikir jika di dasar laut, hanya ada sedikit kapal selam yang mampu masuk sedalam itu. Jadi, oleh karena itu, saya pikir hampir tidak mungkin untuk melakukan penyelamatan dari kapal selam ke kapal selam," kata Tim Matlin, seorang ahli Titanic.