Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengucapkan selamat Hari Buruh Internasional atau May Day melalui unggahan poster animasi di media sosial pada Senin (1/5/2023). Pada kesempatan tersebut Jokowi berharap perekonomian Indonesia bisa bangkit kembali usai dihatam pandemi beberapa tahun terakhir.
Pada unggahan akun Instagram resmi Jokowi (@jokowi), Presiden ke-7 tersebut menyebutkan pandemi global telah melandai dan perekonomian pun bergerak lagi. Bersama para pekerja yang telah bergiat sejak pagi, kita membangun usaha, membahagiakan keluarga, dan memajukan bangsa," tulis Jokowi dalam unggahannya, dikutip Senin (1/5/2023).
Poster unggahan Jokowi tersebut terlihat menunjukkan animasi beberapa orang sedang bekerja dengan profesi masing-masing, seperti karyawan yang sedang mengetik di depan laptop, koki yang sedang memasak, dan 2 kuli bangunan yang sedang bekerja.
Di sebelah kanan dan kiri serta tengah poster terdapat situasi yang menggambarkan aktivitas pekerja pabrik yaitu menjahit dan memantau mesin pabrik, di bagian atas gambar terlihat beberapa pekerja konstruksi sedangkan di bagian bawah terdapat petugas kebersihan sedang mengangkut sampah.
Tak ketinggalan konten kreator di pojok kanan atas dan animasi Jokowi sedang menikmati segelas minuman di sebuah warung tenda.
Selain Jokowi, beberapa Menteri terpantau mengunggah ucapan hari buruh, sebut saja Sri Mulyani, Sandiaga Uno, Erick Thohir dan Prabowo Subianto.
Baca Juga
Gubernur Jawa Tengah sekaligus calon presiden dari PDIP juga terlihat mengunggah flyer ucapan hari buruh di akun instagramnya.
Tak Ketinggalan Mantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus calon presiden usungan Demokrat dan Nasdem, Anies Baswedan mengucapkan selamat hari buruh 1 Mei 2023.
Sebagai informasi, 1 Mei sendiri diperingati sebagai Hari Buruh Internasional. Peringatan ini bermula saat 1 Mei 1886 telah diproklamasikan oleh Federation of Organized Trades and Labor Unions (FOTLU) jam kerja untuk buruh maksimal 8 jam kerja dan wajib diberlakukan sejak hari itu.
Hal tersebut dilatarbelakangi oleh tingkat kematian buruh pria, wanita, dan anak-anak setiap tahunnya dengan rata-rata 10–16 jam per hari akibat jam kerja yang buruk dan panjang.
Pada tahun berikutnya organisasi buruh terbesar di Amerika Serikat yang bernama Knights of Labor mengerahkan para buruh untuk mogok kerja dan berdemonstrasi. Aksi ini memakan korban jiwa baik yang dihukum mati ataupun bunuh diri.
Hari Buruh di Indonesia juga punya sejarahnya sendiri, tepatnya sejak 1 Mei 1918 oleh Serikat Buruh Kung Tang Hwee. Seorang tokoh sosialis dari Belanda, Adolf Baars, dalam tulisannya mengungkapkan bahwa kaum buruh tidak mendapatkan upah yang layak dan tanah milik kaum buruh dijadikan perkebunan dengan harga sewa tanah yang terlalu rendah.
Setelah peringatan Hari Buruh pada 1 Mei tersebut pun para buruh kereta api melakukan aksi mogok karena mendapat pemotongan gaji. Mereka pun mendapat ancaman pecat bila tidak segera menghentikan aksi mogoknya. Akibatnya, pada tahun 1926, peringatan Hari Buruh di Indonesia ditiadakan.
20 tahun kemudian, pada 1 Mei 1946, Kabinet Sjahrir kembali mengizinkan perayaan Hari Buruh di Indonesia. Lalu pada 1 Mei 2013, Hari Buruh juga ditetapkan sebagai hari libur nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
