Bisnis.com, JAKARTA -- Nico akhirnya mengungkapkan permintaan maaf atas pengamanan yang dilakukan saat penanganan pengendalian massa yang mengakibatkan meninggalnya ratusan orang pada Sabtu malam.
"Saya sebagai Kapolda Jatim ikut prihatin, menyesal, sekaligus minta maaf di dalam proses pengamanan yang sedang berjalan ada kekurangan," tutur Nico di Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022).
Selain itu, Nico menyebut bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi atas tragedi Stadion Kajuruhan Malang sehingga tidak lagi terjadi di kemudian hari yang mengakibatkan jatuh korban lagi.
"Ke depan kami akan mengevaluasi bersama-sama dengan panitia pelaksana kemudian PSSI. Sehingga harapannya pertandingan sepak bola ke depannya aman, nyaman, dan bisa menggerakkan ekonomi," ujarnya.
Kehilangan Jabatan
Kendati telah meminta maaf, sejumlah warganet masih menyinggung terkait tidak dicopotnya dari jabatannya sebagai Kapolda Jawa Timur karena menjadi orang yang bertanggung jawab dalam tragedi Kanjuruhan.
Akhirnya, apa yang gaungkan oleh warganet terealisasi saat Kapolri mengeluarkan surat telegram rahasia (TR).
Dalam TR dengan nomor ST/2134/X/KEP/2022 tertanggal 10 Oktober 2022 terlihat bahwa Nico dimutasi menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial Budaya (Sahlisosbud Kapolri).
Akan tetapi, Kadiv Humas Pori Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan bahwa pemutasian Nico bukan efek dari tragedi Kanjuruhan yang terjadi baru baru ini.
"TR tour of duty dan tour of area, mutasi adalah hal yang alamiah di organisasi Polri dalam rangka promosi dan meningkatkan kinerja organisasi," ujar Dedi saat dikonfirmasi wartawan, Senin (10/10/2022).