Binsis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku dirinya telah menghubungi Kapolda Metro Jaya Fadil Imran untuk mengusut penganiayaan yang dialami Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando.
Mahfud mengaku yakin pengeroyokan tersebut bukan dilakukan mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI pada Senin (11/4).
Saat mendengar kabar penganiayaan itu, Mahfud tidak meragukan bahwa hal tersebut dilakukan oleh elemen liar, bukan mahasiswa.
“Saya langsung menghubungi Kapolda, saya katakan Polisi di Indonesia itu mampu menangkap orang yang berbuat keji dan pandai menghilangkan jejak. Orang yang memutilasi orang hanya tersisa satu tangan tapi bisa dicari bisa tertangkap. Semua bisa. Ini harus bisa dicari pelakunya,” kata Mahfud usai ngabuburit bersama para pemimpin redaksi media dikutip melalui keterangan pers, Rabu (13/4/2022).
Mahfud menjelaskan bahwa saat ini pemerintah sekarang sudah punya berbagai instrumen untuk mengetahui siapa berbuat apa. Teknologi tersebut bisa membantu menemukan si pelaku.
“Saya minta ke Kapolda, agar pelakunya dicari dan ditindak tegas, jangan pandang bulu dari kelompok apapun, afiliasi manapun, harus ditindak tegas dan diumumkan dipublik bahwa anda mampu melakukan, dan barusan kan diberitakan sudah ada beberapa orang yang diduga pelakunya sudah ditangkap,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Ade Armando dikeroyok saat aksi mahasiswa melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPR pada awal pekan ini.
Ade yang berada di tengah-tengah tiba-tiba dipukuli massa tanpa perlindungan. Selain dipukuli, Ade pun ditendang. Teman-teman Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) pun kewalahan dan jadi bulan-bulanan massa yang terlihat marah.
"Bunuh, bunuh Ade Armando," teriak massa yang anarkis itu.