Departemen radio Malaysia turun tangan
Akibat kesalahan fatal tersebut, Departemen Penyiaran Malaysia, Sabah, pun turun tangan dan meminta maaf kepada masyarakat.
“Departemen memandang serius masalah ini dan akan memastikan waktu tayang azan diberikan perhatian dan prioritas untuk kepentingan umat Islam,” tulis Direktur Zulkefli Mohd dalam keterangannya dikutip dari Bernama.
Sementara itu, Mufti Sabah, Datuk Bungsu Aziz Jaafar, menilai umat Islam yang terlanjur membatalakan puasa akibat kesalahan azan ini harus menggantinya di lain hari setelah Ramadan.
“Umat Islam harus selalu waspada dan berhati-hati mengenai waktu berbuka puasa,” ucap dia dilansir dari Bernama.
Baca Juga
Meminta patokan jadwal imsak dan buka puasa
Aziz menyarankan umat Islam Malaysia berpatokan pada jadwal imsakiyah yang sudah dikeluarkan oleh pihak berwenang untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang.
Menurut dia, waktu berbuka puasa mengacu pada ketentuan ajaran Islam dan bukan pada adzan yang disiarkan oleh radio.