Bisnis.com, SOLO - Fenomena Gerhana Matahari dan Super New Moon akan terjadi sebentar lagi hari ini, Sabtu (4/12/2021) pukul 10.59 WIB.
Namun ternyata tak semua wilayah di bumi dapat menyaksikan fenomena alam ini.
Hanya daerah di bagian selatan bumi saja yang bisa melihat Gerhana Matahari total dan Supermoon.
Gerhana Matahari merupakan fenomena antariksa yang terjadi ketika Bulan berada di antara Bumi dan Matahari.
Jika kondisi ini terjadi, maka sebagian sinar Matahari yang terpantul ke permukaan Bumi tertutup oleh Bulan dan menyebabkan gelap sementara.
Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengatakan, Indonesia tidak termasuk wilayah yang bisa menyaksikan gerhana Matahari pada hari ini.
Baca Juga
Menurut Andi, hal ini karena Indonesia tidak terkena baik itu penumbra maupun umbra Bulan.
Mengutip laman resmi Lapan, disebutkan jika lebar umbra Bulan di permukaan Bumi bervariasi antara 421-450 km.
Sedangkan wilayah yang terkena penumbra Bulan seperti Republik Afrika Selatan, Namibia, Australia bagian selatan (Victoria, sebagian New South Wales, Teritori Ibukota Australia dan Tasmania) akan mengalami Gerhana Matahari Sebagian dengan lebar gerhana kurang dari 10% diameter Matahari.
Sedangkan Kepulauan Malvinas dan Tierra del Fuego akan mengalami Gerhana Matahari Sebagian dengan lebar gerhana antara 10%-40% diameter Matahari.
Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich Selatan mengalami Gerhana Matahari Sebagian dengan lebar gerhana antara 93-97% diameter Matahari.
Gerhana Matahari Total kali ini merupakan gerhana ke-13 dari 70 gerhana dalam Seri Saros ke-152.
Gerhana Matahari Total di Antartika dalam Seri Saros 152 sebelumnya pernah terjadi pada 23 November 2003 dan akan terjadi kembali pada 15 Desember 2039 dan 26 Desember 2057.
Sedangkan supermoon atau bulan baru adalah fase Bulan Baru yang waktu kejadiannya berdekatan dengan saat Perige Bulan.
Bulan Baru kali ini terjadi pada pukul 14.43.03 WIB dengan jarak geosentrik 356.805 km dan lebar sudut 33,49 menit busur.
Sedangkan Perige Bulan terjadi dua jam setelahnya yakni pada pukul 16.57.44 WIB dengan jarak geosentrik 356.796 km dan lebar sudut 33,49 menit busur.
Sejak awal fajar astronomis (75 menit sebelum terbit Matahari), Sobat dapat menyaksikan Mars dari arah Tenggara selama 50 menit.
Merkurius sudah terbenam saat awal senja bahari (25 menit setelah terbenam Matahari). Venus masih bertengger di ufuk selama 2 jam 30 menit sejak awal senja bahari di arah Barat Daya bersama-sama dengan Jupiter dan Saturnus.
Saturnus terbenam pada pukul 22.00 waktu setempat, dan menyusul satu jam setelahnya, Jupiter terbenam pada pukul 23.00 waktu setempat.
Bulan Baru Super adalah fenomena tahunan, terakhir terjadi pada tanggal 30 Agustus 2019, 29 September 2019 dan 17 Oktober 2020, dan akan terjadi kembali pada 21 Januari 2023, 10 Maret 2024 dan 27 April 2025.