Di Singapura, Airlangga memimpin Pertemuan Tingkat Menteri Enam Kelompok Kerja Bilateral Singapura-Indonesia bersama Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gan Kim Yong. Pertemuan ini membahas perkembangan kerja sama Kawasan Batam-Bintan-Karimun (BBK) dan kawasan ekonomi khusus (KEK) lainnya, investasi, transportasi, pariwisata, tenaga kerja, hingga agribisnis.
Kedua Menteri berharap enam bidang kerja sama bisa menjadi motor pertumbuhan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Implementasi dari rencana kerja yang telah disepakati digadang-gadang bisa meningkatkan investasi dan memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Tujuan persamuhan tersebut digelar ialah untuk menyelesaikan pembahasan enam kelompok kerja yang akan menjadi materi pertemuan Jokowi dan Perdana Menteri Lee Hsien Loong. Leader’s retreat yang sempat tertunda tahun lalu diharapkan bisa dilaksanakan tahun ini.
Selain membahas enam kelompok kerja, Singapura menyatakan komitmennya untuk menambah bantuan Iso Tank sebanyak 24 unit untuk indonesia. Tangki oksigen akan dikirimkan secara bertahap dalam enam pekan.
Dalam pertemuan itu, Pemerintah Indonesia memperkirakan kebutuhan tambahan ISO Tank untuk pendistribusian oksigen sekitar 140 unit. Sebelumnya, Pemerintah Singapura sudah memberikan bantuan lima ISO Tank.
Airlangga juga mengadakan pertemuan dengan para pengusaha Indonesia di Singapura yang diorganisasi oleh Temasek. Para pengusaha berniat mengumpulkan bantuan oksigen konsentrator. Kala itu dilaporkan bahwa jumlah oksigen konsentrator telah terkumpul 11 ribu unit. Sebanyak 1.500 unit di antaranya sudah tiba di Jakarta.
Dalam kunjungannya, Airlangga juga mengadakan pertemuan dengan Presiden Estonia Kersti Kaljulaid. Airlangga mengucapkan selamat atas terbentuknya pemerintahan baru Estonia. Presiden Kersti Kaljulaid merupakan Presiden Perempuan terpilih Estonia pertama.
Kaljulaid menyampaikan keinginannya untuk ikut serta mengembangkan data digital di Indonesia. Menurut Airlangga, Indonesia sedang mengembangkan data digital dan juga investasi sehingga kemungkinan untuk kerja sama ekonomi sangat terbuka. Pembahasan pun dapat dilanjutkan dalam tingkat teknis.
Adapun Estonia merupakan mitra dagang terbesar Indonesia di Kawasan Baltik. Nilai perdagangan antara Indonesia dan Estonia meningkat sejak 2016 dengan tren surplus. Pada 2020, nilai perdagangan antara kedua negara mencapai US$ 202,6 juta atau naik 5,56 persen dibandingkan 2019.