Bisnis.com, JAKARTA – Vaksin Covid-19 Sinovac di beberapa wilayah sudah mulai menipis.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi untuk suntikan kedua adalah dengan menyuntikkan vaksin yang tersedia, namun berbeda.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, bahwa saat ini beberapa studi di dunia menyatakan, bahwa mencampurkan dua jenis vaksin berbeda dapat dilakukan.
“Sampai saat ini sudah ada beberapa studi di dunia menyatakan mencampurkan dua jenis vaksin dapat dilakukan. Namun untuk Indonesia sampai saat ini belum ada agenda terkait ini. Sejauh ini masih sebagaimana yang dianjurkan oleh Badan POM,” ujarnya, pada konferensi pers Selasa (18/5/2021).
Untuk efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI), Wiku mengatakan, Indonesia selalu melakukan pengawasan terhadap potensi kemunculan KIPI.
Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, bahwa di Indonesia masih akan memakai vaksin dengan merk yang sama.
Baca Juga
“Tetap yang dapat Sinovac pertama, akan dapat Sinovac lagi saat suntikan kedua. Setok kita cukup, tinggal menunggu distribusi dari gudang penyimpanan Bio Farma,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (20/5/2021)
Dia menambahkan, jika ada keterlambatan pengiriman, penerima vaksin masih aman divaksinasi, jika terlambat antara 1-14 hari.