Bisnis.com, JAKARTA - Chief Executive Officer HSBC Holdings Plc Noel Quinn akan menghadap Komite Urusan Luar Negeri Parlemen Inggris untuk menjawab pertanyaan tentang langkah perusahaan itu membekukan rekening aktivis Hong Kong.
Menurut jadwal parlemen yang tidak berisi rincian, Quinn termasuk salah satu peserta dengar pendapat di parlemem hari ini, bersama dengan Colin Bell, Kepala Petugas Kepatuhan Bank.
Dalam keterangan di Facebook pada Sabtu pekan lalu (23/1/2021), mantan anggota parlemen Hong Kong Ted Hui, yang rekeningnya dibekukan oleh HSBC pada 2020, mengatakan bahwa anggota panel Urusan Luar Negeri telah menghubunginya. Dia mengatakan telah memberikan informasi terperinci tentang kasus-kasus di mana rekening miliknya dan keluarga dibekukan.
Bank yang berbasis di London dan memiliki pasar terbesar di Hong Kong itu, telah terperangkap di tengah ketegangan yang meningkat karena China memperketat kendali atas bekas koloni Inggris itu.
Pemberi pinjaman tersebut mendapat kecaman tahun lalu setelah eksekutif puncaknya di Asia secara terbuka mendukung undang-undang keamanan kontroversial yang diberlakukan di kota itu. Sebuah gereja lokal juga menuduh bank tersebut membekukan rekeningnya.
Dalam sebuah surat kepada Hui awal bulan ini, Quinn menjelaskan bahwa bank tersebut dipaksa untuk membekukan rekening atas permintaan polisi.
Baca Juga
Anggota parlemen prodemokrasi termasuk di antara mereka yang ditangkap sehubungan dengan protes yang mengganggu di majelis legislatif pada Mei tahun lalu. Dia dibebaskan dengan jaminan, ketika meninggalkan Hong Kong tahun lalu dan kini berada di pengasingan.
Hui sebelumnya membantah penjelasan Quinn dengan mengatakan dia gagal memberikan dasar hukum untuk pembekuan rekeninv. Seorang juru bicara HSBC menolak berkomentar. Bank sebelumnya mengatakan tidak dapat mengomentari akun tertentu.
“HSBC berada dalam posisi yang mustahil dan pada akhirnya, saya tidak berpikir itu berkelanjutan bagi mereka. Mereka sudah sangat patuh namun mereka diminta untuk berbuat lebih banyak, dan hal-hal yang bertentangan oleh kedua belah pihak," kata Richard Harris, CEO Port Shelter Investment Management, dilansir Bloomberg, Senin (25/1/2021).
Situasi semakin dipolitisasi untuk HSBC, yang telah dikecam oleh Amerika Serikat, Inggris, dan China. Bank itu kemungkinan akan memberikan pembaruan strategi di samping keterangan soal kinerja tahunan pada 23 Februari mendatang.
Pimpinan HSBC Mark Tucker mengatakan pekan lalu bahwa dunia telah berubah dalam 11 bulan sejak bank terbesar di Eropa mengumumkan perombakan yang telah lama ditunggu, memaksa pemberi pinjaman untuk membuat rencananya lebih radikal.
Bank mengkonfirmasikan area fokus, terutama di Asia, dan melihat peluang untuk menumbuhkan bisnis kekayaannya dan berkembang di seluruh Asia Selatan.
Saham pemberi pinjaman di Hong Kong turun sebanyak 1,6 persen pada pagi ini dan menyusut sekitar 27 persen sepanjang tahun lalu.