Sejak menjabat Menhan, Dahni mengatakan Prabowo aktif mengisi ruang diplomasi pertahanan RI, terkait dengan dinamika geopolitik dan geostrategis. Menurutnya, Menhan Prabowo berkomitmen memastikan posisi Indonesia yang bebas aktif, serta tidak terlibat dalam pakta pertahanan/militer mana pun.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sepanjang 2020 telah aktif berkomunikasi memposisikan Indonesia memiliki kedekatan yang sama dengan semua negara di dunia.
"Baik melalui kunjungan resmi langsung ke negara-negara sahabat, dan juga komunikasi virtual," jelasnya.
Selain itu, Dahnil mengatakan diplomasi pertahanan yang dilakukan Menhan Prabowo dilakukan untuk memastikan kerja sama industri pertahanan dengan berbagai negara-negara produsen dapat berjalan dengan baik dan memberikan keuntungan bagi kepentingan nasional Indonesia.
Dia menilai Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak awal 2020, menjadi momentum kesadaran kolektif bahwa kolaborasi atau kerja sama antar peradaban di dunia sangat dibutuhkan.
Dengan begitu, Dahnil meyakini diplomasi pertahanan yang dilakukan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi sangat penting.
"Sehingga penanganan Covid 19 bisa mendapat asistensi dari negara-negara sahabat, khususnya terkait dengan APD [alat pelindung diri], dan alat-alat medis lainnya, diawal-awal pandemi melanda Indonesia," jelasnya.