Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Kesehatan Mesir Hala Zayed mengonfirmasi bahwa Mesir telah memperoleh persetujuan legislatif untuk memproduksi vaksin Covid-19 yang dikembangkan Sinovac di dalam negeri.
Zayed mengatakan bahwa negara tersebut sedang bernegosiasi dengan perusahaan asal China tersebut untuk memproduksi vaksinnya di Mesir.
Kontrak untuk produksi lokal akan ditandatangani dalam beberapa hari setelah kesepakatan proposal, katanya.
“Kami sedang menargetkan produksi vaksin Sinovac dan mendistribusikannya ke negara-negara Afrika. Kami memiliki lini produksi yang sudah siap dan sekarang sedang menegosiasikan masalah keuangan,” katanya, seperti dikutip Arab News.
Zayed mengatakan bahwa pengiriman vaksin yang tiba di Mesir pada Kamis (10/12/2020) adalah yang pertama dari beberapa gelombang pengiriman. Vaksin tersebut akan diberikan secara gratis di bawah arahan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi.
Mesir memiliki kontrak dengan Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) untuk mendapatkan lebih banyak vaksin. Vaksin tersebut akan diprioritaskan kepada staf medis, diikuti oleh mereka yang menderita penyakit kronis.
Berdasarkan perjanjian dengan GAVI, Mesir akan mendapatkan 20 juta dosis vaksin virus corona, yang kemungkinan besar dari AstraZeneca.
Pada hari Kamis, Mesir menerima gelombang pertama vaksin virus corona yang diproduksi oleh perusahaan China, Sinopharma. Vaksin tersebut tiba di Bandara Internasional Kairo melalui Uni Emirat Arab.
"Kami memiliki rantai (pasokan) dingin yang dapat menangani 110 juta dosis vaksin virus corona," ungkap Zayed.