Bisnis.com, JAKARTA - Korea Selatan (Korsel) melaporkan satu lagi kasus flu burung yang diduga sangat patogen dari peternakan unggas pada Kamis (10/12/2020).
Temuan tersebut meningkatkan kekhawatiran bahwa wabah flu burung menyebar secara nasional meskipun telah dilakukan tindakan yang ditingkatkan.
Melansir The Korea Times, Kementerian Pertanian, Pangan dan Urusan Pedesaan menyatakan bahwa pihak berwenang sedang menyelidiki kasus yang dicurigai di Naju, 355 kilometer selatan Seoul, menuru. Sampel dikumpulkan dari rumah potong hewan.
Peternakan telah membunuh 22.000 itiknya untuk dijual di pasar, tetapi mereka dibuang setelah kasus yang dicurigai.
Peternakan itik lain dari kota yang sama mengonfirmasi kasus flu burung yang sangat patogen pada hari sebelumnya. Jika ditemukan sangat menular dalam tes, itu akan menjadi kasus ketiga dari Provinsi Jeolla Selatan saja.
Sejauh ini, Korea Selatan telah melaporkan tujuh kasus flu burung yang sangat patogen dari peternakan unggas di seluruh negeri, termasuk dua dari Provinsi Gyeonggi yang mengelilingi ibu kota.
Ada juga kasus infeksi dari provinsi Chungcheong Utara, Gyeongsang Utara dan Jeolla Utara.
Korea Selatan menyelesaikan pemusnahan lebih dari 4 juta unggas dari peternakan yang terkena dampak Rabu malam, meliputi 2,42 juta ayam, 1,01 juta burung puyuh dan 572.000 bebek.
Pihak berwenang memusnahkan unggas dalam radius 3 km dari peternakan yang terinfeksi. Burung di peternakan dengan kasus yang diduga juga dimusnahkan.
Flu burung yang sangat patogenik menular dan dapat menyebabkan penyakit parah bahkan kematian pada unggas.
Korea Selatan melaporkan kasus pertama yang sangat patogen dalam 32 bulan pada akhir Oktober di Cheonan, 92 kilometer selatan Seoul, dari burung liar.
Sejak itu, total 22 kasus telah ditemukan dari habitat burung liar di seluruh negeri, menurut data terbaru yang diberikan oleh kementerian. Otoritas kesehatan sedang menyelidiki lebih dari 10 kasus yang dicurigai pada burung liar