Bisnis.com, JAKARTA — Banyak masyarakat awam yang masih meragukan khasiat vaksin sehingga mereka tidak mau divaksinasi. Pakar imunisasi mengatakan bahwa edukasi penting karena masyarakat harus paham betul soal vaksin sebelum divaksinasi.
Pakar imunisasi Jane Soepardi menjelaskan bahwa sudah sejak lama program imunisasi di Indonesia telah berhasil mencegah penyakit menular.
“Dulu pada waktu sebelum vaksin ditemukan, kematian karena penyakit menular seperti campak, difteri, dan pneumonia, banyak sekali. Dengan lahirnya vaksin-vaksin ini, penyakit-penyakit menular berbahaya tersebut sudah hilang walaupun masyarakat sering tidak menyadarinya," katanya pada dialog KPCPEN, Senin (23/11/2020).
Menurutnya, masyarakat kita harus terus-menerus diberi pengetahuan tentang penyakit apa saja yang berhasil dicegah dengan imunisasi. Jangan sampai nanti lupa lalu menghindari vaksin sehingga muncul kembali penyakit-penyakit lama.
Dalam merancang kampanye imunisasi ada beberapa faktor yang harus diperhatikan. Pertama, harus punya vaksinnya terlebih dahulu. "Vaksin pun bukan sembarang merek. Jadi, prinsip negara kita adalah vaksin yang digunakan nanti sudah terdaftar di WHO," terangnya.
Faktor kedua, yakni memastikan alat penyimpanannya, agar tidak cepat rusak.
Baca Juga
Ketiga, penentuan lokasi imunisasinya, biasanya menggunakan satu lokasi tertentu agar masyarakat mudah mengaksesnya. "Lalu yang juga penting lainnya adalah orang yang akan diimunisasi. Kalau bisa sudah ada daftar nama yang dipegang petugas. Kemudian tambahannya adalah relawan yang membantu lalu lintas di lokasi nantinya."
Jane menambahkan bahwa dukungan penyuluhan dan sosialisasi terencana juga harus sudah dipersiapkan jauh-jauh hari.
Dengan begitu, orang yang akan datang ke lokasi imunisasi sudah siap dan mendapat informasi yang cukup mengenai program tersebut. Kemudian nantinya pelaksana program imunisasi ini harus profesional di bidangnya.
“Di setiap kali kampanye selalu ada masalah yang baru. Kalau tidak memiliki pengalaman sebelumnya akan gawat. Jadi penting sekali untuk imunisasi yang akan datang, jangan sampai orang yang tidak mengerti sama sekali dalam hal kampanye imunisasi ini diberi tugas dan tanggung jawab!," ujar Jane.