Payung emas (payung berlapis emas prada) milik Pangeran Diponegoro kemungkinan besar dibuat saat diangkat sebagai Sultan Erucokro (Ratu Adil) pada 1 Suro AJ 1753 (15 Agustus 1825) di Gua Sriti, Kali Bawang, Kulon Progo. Payung beserta pusaka yang lain seperti Tongkat Kiai Cokro dan Tombak Kanjeng Kiai Rondhan selalu dibawa Pangeran Diponegoro mengembara saat Perang Jawa berlangsung. Payung ini menjadi salah satu pusaka Pangeran Diponegoro yang dirampas Belanda saat penyergapan di perbukitan Gowong.
Fakta Menarik Pusaka Pangeran Diponegoro, Termasuk Keris Kiai Nogo Siluman
Fakta Menarik Pusaka Pangeran Diponegoro, Termasuk Keris Kiai Nogo Siluman
Halaman Selanjutnya
Tongkat Kanjeng Kiai Cokro
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Andhika Anggoro Wening
Editor : Andhika Anggoro Wening
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Bank BJB (BJBR) Bicara Dividen dan Strategi Anorganik
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
44 menit yang lalu
Harta Kekayaan Djoko Poerwanto, Digadang-gadang jadi Kapolda Termiskin
4 jam yang lalu
Kala Prabowo Ingin Maafkan Koruptor demi Asset Recovery
9 jam yang lalu
Respons BI soal Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar
10 jam yang lalu