Bisnis.com, KUPANG — Pemerintah Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, memastikan tetap menggelar kegiatan Expo Alor Ke-14 dan Alor Karnaval Ke-7 di kabupaten itu dalam rangka memberdayakan ekonomi masyarakat lokal di tengah pandemi Covid-19.
Bupati Alor Amon Djobo ketika dihubungi Antara dari Kupang, Selasa (29/9/2020) pagi terkait dengan kegiatan Expo Alor dan Alor Karnaval yang dibuka mulai Senin (28/9/2020) dan ditutup pada 3 Oktober 2020 itu mengatakan bahwa walaupun pandemi Covid-19 masih ada, tetapi kondisi sosial ekonomi dan pariwisata harus terus berkembang.
"Ya, jangan karena ada Covid-19 lalu akhirnya kita juga tidak bisa berbuat apa-apa yang berujung pada mandeknya perputaran ekonomi. Nanti masyarakat mau makan apa kalau ekonomi tidak jalan," katanya.
Dia mengatakan bahwa walaupun Expo Alor dan Alor Karnaval tetap dijalankan, tetapi protokol kesehatan tetap diperhatikan selama proses acara itu berlangsung.
Amon menyebutkan bahwa delapan pintu masuk ke area karnaval sendiri dijaga ketat oleh aparat keamanan baik polisi, tentara maupun Satpol PP yang bertugas mengawasi siapa pun yang masuk harus menggunakan masker.
"Kalau tidak ada masker, kemudian tidak mencuci tangan ya, akan dilarang masuk," tutur bupati.
Baca Juga
Lebih lanjut, ujar Amon, kegiatan yang dilakukan itu juga bertujuan untuk memberdayakan masyarakat untuk tetap disiplin dalam melakukan protokol kesehatan Covid-19 selama adanya pandemi tersebut.
"Untuk itu, saya minta masyarakat Alor jangan takut berlebihan terhadap Covid-19. Jangan sampai dengan Covid-19 ini masyarakat tidur berkepanjangan yang berujung pada tidak ada yang beraktivitas untuk perputaran ekonomi, masyarakat harus tetap melakukan aktivitas mereka untuk menopang kehidupan mereka, baik rumah tangga maupun juga ekonomi lokal harus berkembang."
Amon mengatakan bawa dia akan bertanggung jawab penuh jika pelaksanaan Expo Alor dan Alor Karnaval menimbulkan adanya klaster Covid-19 baru.
"Saya pertaruhkan jabatan saya, jika ada yang kena Covid-19 dan meninggal saya akan berhenti dari jabatan saya, tetapi kalau ada yang sakit tentu pemerintah akan tanggani semua. Masyarakat tidak perlu khawatir," katanya.