Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Punya Laboratorium Kelautan Sejak Zaman Hindia Belanda

Kampung Akuarium direncanakan akan dibangun kembali Gubernur DKI Anies Baswedan, dengan konsep kampung susun yang mengadopsi wisata bahari di sana.
Pembangunan tahap awal Kampung Akuarium dimulai dengan reposisi shelter sementara. Pemprov DKI Jakarta menargetkan pembangunan rampung pada Desember 2021 mendatang./Istimewa-Humas DKI
Pembangunan tahap awal Kampung Akuarium dimulai dengan reposisi shelter sementara. Pemprov DKI Jakarta menargetkan pembangunan rampung pada Desember 2021 mendatang./Istimewa-Humas DKI

Bisnis.com, JAKARTA - Sejak zaman Hindia Belanja, Kampung Akuarium memiliki keanekaragaman hayati laut di Indonesia.

Banyaknya variasi hayati yang berada di Kampung Akuarium membuat lokasi tersebut menjadi terkenal dengan segala keunikan, pada zamannya. Sebab, Kampung Akuarium awalnya memiliki laboratorium kelautan sejak era Hindia Belanda.

Sejarawan JJ Rizal mengatakan kawasan Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, awalnya merupakan Laboratorium voor Onderzoek der Zee atau Lembaga Penelitian Laut Pemerintah Hindia Belanda.

"Kampung Akuarium nama yang baru muncul setelah berdiri Lembaga Penelitian Laut Pemerintah Hindia Belanda," kata Rizal seperti dikutip dari Tempo, Sabtu (22/8/2020).

Para siswa sekolah kelautan dan peneliti mancanegara bisa datang ke Kampung Akuarium. Rizal menuturkan publik dapat mengunjungi kawasan tersebut. Selain itu, kawasan tersebut ramai karena berada di sekitar kawasan Kota Bandar Sunda Kelapa.

Para pengunjung yang datang ke lokasi itu banyak yang terkagum-kagum melihat koleksi kekayaan laut dalam akuarium-akuarium raksasa. Sebab itu kemudian kawasan itu disebut Kampung Akuarium.

Bahkan lokasi tersebut tercatat sebagai tujuan pariwisata kebun binatang laut satu-satunya di Indonesia dalam banyak brosur pariwisata sampai zaman kemerdekaan.

"Itu kawasan ramai dari Kota Bandar Sunda Kalapa. Jadi sudah menjadi ramai dan bertambah ramai di masa Kompeni karena pergudangan," ujarnya.

Ketua Tim Sidang Pemugaran DKI Jakarta, Bambang Eryudhawan mengungkapkan bahwa Kampung Akuarium memang sedianya adalah laboratorium kelautan sejak era Hindia Belanda. Di lokasi itu ada akuarium raksasa yang menampilkan keragaman hayati laut Indonesia.

Pada akhir tahun 1970-an akuarium tersebut ditutup. Setelah ditutup perlahan diduduki masyarakat sebagai permukiman mereka sejak tahun 1980-an. Masyarakat yang telah menetap puluhan tahun di lokasi itu yang menjadi penduduk asli Kampung Akuarium.

Bamang mengatakan masyarakat yang telah tinggal lebih dari 20 di lokasi itu memang berhak atas pernyataan hak untuk tempat tinggal di sana. Lahan Kampung Akuarium awalnya merupakan lahan milik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, yang ditukar guling dan menjadi milik Pemprov DKI.

"Apalagi mereka sebagian juga telah membayar PBB (pajak bumi dan bangunan). Jadi memang tidak bisa mengusir begitu saja mereka," ucapnya.

Setelah menjadi permukiman padat, kawasan tersebut digusur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat menjabat Gubernur DKI pada 2016.

Kampung Akuarium kini ingin dibangun kembali Gubernur DKI Anies Baswedan. Anies mempunyai konsep kampung susun yang mengadopsi wisata bahari di sana.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper