Bisnis.com, JAKARTA - Melakukan kegiatan virtual menjadi hal umum di era pandemi Covid-19 saat ini. Terkait itu, Kemendikbud menggelar nobar virtual bersama para siswa se-Indonesia.
Kegiatan nonton bareng secara virtual diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Pramuka pada 14 Agustus dan menyambut Hari Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) menggelar acara nonton bareng (nobar) virtual film berjudul Battle of Surabaya.
Kepala Puspeka Kemendikbud Hendarman memberi apresiasi atas acara yang baru pertama kali digelar di Indonesia bahkan dunia itu.
“Kemendikbud sudah melakukan terobosan. Diselenggarakannya film ini kita berharap adik-adik mengetahui apa yang terjadi di masa lalu dan dapat menghargai jasa para pahlawan bangsa,” tutur Hendarman saat memberikan sambutan dalam nobar virtual, di Jakarta, Minggu (16/8/2020), dikutip dari keterangan resmi Kemendikbud.
Tujuan diadakannya nobar secara virtual ini adalah menumbuhkan sikap mental yang tangguh seperti disiplin, berani, loyal, dan bertanggung jawab.
Tujuan lainnya adalah menumbuhkan rasa nasionalisme pada generasi muda, menghargai jasa para pahlawan bangsa, serta memahami makna dan arti kemerdekaan Republik Indonesia.
“Semula kuota peserta yang disediakan sebanyak 3.000 peserta. Namun melihat antusiasme saat pendaftaran, kegiatan ini dapat diikuti oleh 4.000 pelajar dari 34 Provinsi di Indonesia,” terang Hendarman.
“Dari film ini kita semua bisa belajar untuk menjadi manusia Indonesia yang memiliki karakter perjuangan, tidak boleh takut dan pantang menyerah, harus berani demi kebenaran dalam memperjuangkan harga diri bangsa Indonesia,” tambah Hendarman.
Sementara itu sejarawan Indonesia, Asep Kambali, mengajak generasi muda mengenal sejarah bangsa.
“Sangat penting generasi muda mengetahui sejarahnya. Ibarat silsilah keluarga, kita harus tahu siapa leluhur kita. Oleh karena itu kita juga harus mengenal siapa pendiri bangsa ini,” tutur Asep.
Mohammad Suyanto, produser dan penulis Film Battle of Surabaya, mengatakan alasannya untuk membuat film dengan latar belakang perang 10 November di Surabaya ini adalah kuatnya pesan moral yang ingin disampaikan kepada generasi muda.
“Tidak ada [pihak] yang menang dalam peperangan, kita ingin dunia penuh kedamaian dan cinta,” pesan Suyanto yang juga Rektor Universitas Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIKOM), Yogyakarta.
Film Battle of Surabaya yang bergenre animasi itu dipilih karena dinilai paling sesuai dengan karakteristik penonton muda. Harapannya melalui animasi, nilai-nilai positif tentang penguatan karakter dapat tersampaikan dengan baik, meski di tengah pandemi Covid-19.
Selain itu, film animasi ini merupakan karya anak bangsa yang berlatar belakang perang Surabaya tahun 1945 dan sudah memenangi 40 penghargaan internasional.
Film ini juga mempunyai nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalam karakter tokoh-tokohnya yang mempunyai sifat semangat juang yang tinggi.
Menurutnya, film animasi lah yang mampu bertahan ketika film dengan genre lain yang melibatkan pemain sungguhan terhambat produksinya, seperti “Lose your ego (hilangkan egomu), find your compassion (temukan cinta kasih), itulah pahlawan zaman sekarang.
Senada dengan itu, Aryanto Yuniawan selaku sutradara dan penulis skrip film Battle of Surabaya berharap karakter yang ditampilkan dalam film ini menjadi teladan bagi penonton khususnya gerenasi muda, seperti nilai-nilai ketuhanan, nasionalisme, kemandirian, gotong-royong, dan integritas.
“Mudah-mudahan selanjutnya ada ketertarikan untuk menggali lebih jauh tentang sejarah bangsa ini setelah menonton film Battle of Surabaya,” harap Aryanto yang pernah meraih penghargaan Culture Award as a Figure of Creator, Pioneer and Reformer dari Kemendikbud, tahun 2019.
Nobar virtual film Battle of Surabaya melibatkan 3.000 pelajar dari jenjang SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB, dan SMK/SMKLB.
Selain nobar, seluruh peserta akan mengerjakan project yaitu menulis cerita inspiratif dari film dan tokoh pahlawan di sekitar mereka yang dituangkan dalam bentuk PDF/word maksimal 1 halaman kertas A4.
Batas akhir pengumpulan project pada 22 Agustus 2020. Penilaian dan pemilihan enam project terbaik untuk masing-masing jenjang akan berlangsung pada 27 - 30 Agustus 2020. Tanggal 31 Agustus 2020 enam project terbaik akan diumumkan.
Peserta yang mengkuti acara ini hingga selesai, akan mendapatkan e-sertifikat. Selain itu, bagi peserta yang mengikuti dan mengunggah karyanya akan mendapatkan bingkisan menarik.
Enam peserta terpilih pada masing-masing jenjang akan mendapatkan gawai (tablet/smartphone) dan buku dengan judul Oscar.
Aktor dan aktris ternama yang menjadi pengisi suara dalam Battle of Surabaya di antaranya adalah Reza Rahadian, Maudy Ayunda, Angela Vero, dan Ian Syahbani.