Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi virus corona menjadi malapetaka bagi industri penerbangan komersial, tetapi berbeda dengan penerbangan kargo.
Volga-Dnepr Group milik Alexey Isaykin telah mengangkut 3.000 babi peranakan dengan pesawat kargo dari Prancis hingga China tahun ini. Hewan-hewan ini diangkut sejauh 10.400 kilometer di dalam peti kayu di pesawat Boeing 747 untuk memulihkan pasokan dan mengurangi kekurangan di pasar daging babi terbesar di dunia ini setelah merebaknya demam babi Afrika.
Langkah-langkah untuk membendung penyebaran virus corona semakin memperdalam kekurangan tersebut dan mempercepat upaya untuk meningkatkan populasi ternak domestik.
China mengimpor total 254.533 ton daging babi dalam empat bulan pertama tahun ini dari AS, melampaui Eropa. Jumlah tersebut sudah melampaui impor daging babi keseluruhan di tahun 2019 yang mencapai 245.000 ton.
Kargo tersebut merupakan tanda dari pergeseran permintaan yang dialami perusahaan Isaykin saat pandemi membentuk kembali industrinya.
Perusahaan ini juga mengirim masker, APD, peralatan medis, dan bahkan kendaraan disinfektan ke negara-negara seperti Rusia, Prancis, dan Jerman saat mereka berjuang untuk menahan virus.
Baca Juga
Penjualan Volga-Dnepr naik 32 persen menjadi US$630 juta hingga April 2020 dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019.
"Penerbangan global sedang menghadapi tantangan berat, tetapi bagi operator kargo seperti kita ini adalah kesempatan," kata Isaykin dalam wawancara Zoom dari Moskow, seperti dikutip Bloomberg.
“Sebelumnya, lebih dari setengah dari seluruh kargo penerbangan dilakukan di kompartemen bagasi pesawat penumpang. Dengan hilangnya pasokan ini dari pasar, permintaan maskapai kargo melonjak lebih dari dua kali lipat," lanjutnya.
Saham Isaykin di Volga-Dnepr diperkirakan bernilai sekitar US$700 juta, menurut Bloomberg Billionaires Index. Pendapatan perusahaan asal Rusia ini juga diperkirakan meningkat hingga 33 persen tahun ini menjadi US$2 miliar.
MEMPERLUAS CAKUPAN
Kenaikan penjualan secara keseluruhan terjadi bahkan saat pendapatan menyusut. Pengiriman untuk industri dirgantara telah turun sekitar sepertiga dibandingkan dengan tahun lalu, kata Isaykin.
Barang-barang medis sekarang berkotribusi lebih dari 50 persen terhadap angkutan udara global, disusul oleh kargo e-commerce untuk perusahaan-perusahaan seperti Amazon.com Inc. dan Alibaba Group Holding Ltd.
Isaykin mengungkapkan cakupan bisnis Volga-Dnepr juga saat ini bergeser dan meluas, seiring dengan penyebaran virus corona.
“Kami baru saja mengirimkan barang-barang medis China ke Afrika dan mendapatkan permintaan pertama dari Amerika Latin. Saya perkirakan India akan menjadi yang berikutnya,” ungkapnya.
Lonjakan permintaan ini diperkirakan tidak berlangsung lama. Tarif angkutan sudah mulai menurun, dan pasar untuk pengiriman barang yang berhubungan dengan kesehatan diperkirakan turun di paruh kedua tahun ini.
Namun, Isaykin mengharapkan volume dan harga tetap di atas level yang dicapai sebelum pandemi, dengan lebih sedikit pesawat penumpang diperkirakan akan terbang.