Bisnis.com, JAKARTA - Burger King India Ltd., yang dimiliki oleh perusahaan ekuitas swasta Everstone Capital, menunda penawaran publik perdana yang direncanakan setelah pasar ekuitas negara itu jatuh di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi global.
Dilansir Bloomberg, Senin (16/3/2020), menurut sumber yang dekat dengan persoalan ini, perusahaan memutuskan untuk menunda peluncuran penjualan saham setelah berdiskusi dengan para penasihatnya. Menurut prospektus awal, peritel ini awalnya berencana untuk memulai IPO sebelum akhir bulan ini, dengan target menjaring dana segar senilai 4 miliar rupee atau US$54 juta.
Tidak ada keputusan akhir yang dibuat, tetapi perusahaan dapat melanjutkan IPO ketika kondisi pasar membaik. Sementara itu, perwakilan Everstone tidak menjawab permintaan komentar.
Saham-saham India, bersama dengan tolok ukur utama lainnya secara global, jatuh karena investor dihinggapi kekhawatiran bahwa paket fiskal dan moneter darurat tidak akan cukup untuk mencegah resesi global. Rossari Biotech Ltd. minggu lalu membatalkan briefing IPO India, dengan alasan pasar yang tidak menguntungkan.
Menurut prospektus pula, Everstone mendapatkan hak eksklusif untuk mengembangkan dan mengoperasikan restoran bermerek Burger King di India pada 2013. Setahun kemudian, perusahaan membuka outlet Burger King pertama. Ada 202 restoran Burger King di seluruh negara Asia Selatan pada 30 Juni 2019.
Kotak Mahindra Capital, CLSA Ltd., Edelweiss Financial Services Ltd., JM Financial Ltd. adalah manajer utama untuk penjualan saham Burger King India.
Burger King Tunda IPO di India, Kenapa Ya?
Penundaan ini terkait dengan kondisi perlambatan ekonomi global yang berpengaruh pada bursa saham di dunia, termasuk India
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu