Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut Bertemu Pejabat IMF dan Bank Dunia di AS, Apa yang Dibahas?

Luhut juga memberikan perkembangan terbaru yang terjadi di Indonesia seperti berbagai aspek rencana pembangunan ibu kota baru, seperti skema keuangannya, hingga desain.
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan./ANTARA
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan./ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan melakukan pertemuan dengan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dan Presiden Bank Dunia David Malpass di Amerika Serikat.

Dalam pertemuan dengan delegasi IMF, Menko Luhut yang didampingi Wamenlu Mahendra Siregar membahas tentang perkembangan ekonomi dunia.

“Kejadian yang terjadi di China menjadi salah satu faktor yang membuat IMF mengoreksi pertumbuhan ekonomi globalnya. Georgieva juga menyampaikan pandangan-pandangannya tentang situasi global apa saja yang akan memengaruhi perekonomian,” jelas Luhut dalam siaran pers, Minggu (16/2/2020).

Dalam pertemuan tersebut, Luhut juga memberikan perkembangan terbaru yang terjadi di Indonesia seperti berbagai aspek rencana pembangunan ibu kota baru, seperti skema keuangannya, hingga desain.

“Saya jelaskan tentang program hilirisasi industri yang sedang kita laksanakan serta dampaknya yang bisa menekan defisit transaksi berjalan, karena defisit neraca dagang terjadi disebabkan oleh nilai ekspor yang tidak mampu mengimbangi impor,” jelasnya.

Hal lain yang dibahas adalah Omnibus Law, yang prosesnya sekarang sudah berada di DPR. Luhut mengatakan IMF menyambut gembira perkembangan ini karena diharapkan bisa memberi kontribusi pada perbaikan ekonomi Indonesia.

Dia juga menjelaskan kepada IMF beberapa langkah yang diambil pemerintah untuk menekan defisit neraca perdagangan, seperti penerapan biodiesel. Menurutnya, ini diharapkan akan memberi efek positif karena mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor BBM termasuk solar yang tinggi.

“Minyak kelapa sawit bisa menjadi alternatif untuk mengurangi impor tersebut karena produksi kita melimpah. Saya sampaikan dengan penerapan biodiesel 20 persen (B20). Sehingga dengan adanya penerapan B30 pada Januari kemarin, maka impor BBM bisa berkurang dengan sangat signifikan. Diharapkan bisa mengurangi hingga 50 persen,” katanya.

Sementara itu, terkait dengan virus Corona, dampak terhadap Indonesia dinilai sangat terasa di sektor pariwisata karena jumlah wisatawan China yang datang ke Indonesia pertahunnya berjumlah sekitar dua juta wisatawan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper