Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berjanji kepada keluarga korban tewas dalam bencana pesawat Ukraina di Iran untuk "mencari keadilan dan menuntut tanggung jawab Iran.”
Iran menyatakan secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat Ukraina pada hari Rabu (8/1/2020), menewaskan 176 penumpang di dalamnya. Sebanyak 57 warga negara Kanada yang sebagian besar keturunan Iran berada dalam pesawat tersebut.
"Anda mungkin merasa kesepian yang tak tertahankan, tetapi Anda tidak sendirian. Seluruh negara mendukung Anda, malam ini, besok, dan di tahun-tahun mendatang," kata Trudeau di hadapan 2.300 orang di ruang olahraga University of Alberta, Edmonton, Minggu (12/1).
Ketika Trudeau berbicara, kotak-kotak tisu dibagikan kepada para pelayat. Foto-foto para korban berbingkai hitam berdiri di atas panggung, di samping karangan bunga mawar, lilin, dan piring-piring kurma.
"Tragedi ini seharusnya tidak pernah terjadi, dan saya ingin meyakinkan Anda bahwa Anda memiliki dukungan penuh saya selama masa yang sangat sulit ini... Anda memberi kami tujuan untuk mengejar keadilan dan tanggung jawab untuk Anda," kata Trudeau, seperti dikutip Reuters.
"Kami tidak akan pernah berhenti hingga ada jawaban," lanjutnya.
Di antara para pelayat, Ghazal Pakseresht meratapi kehidupan singkat temannya dan sekaligus teman sekelasnya di sekolah Persia, Daria Mousavi yang berusia 14 tahun yang meninggal dalam kecelakaan itu bersama saudara perempuannya Dorina (9 tahun) dan orang tua mereka, Pedram Mousavi dan Mojgan Daneshmand.
“Dia belum pernah jatuh cinta, menikah, punya anak dan menjadi tua. Dalam hidup kita tidak menyadari betapa pentingnya seseorang bagi kita sampai mereka tidak lagi bersama kita," kata Pakseresht tentang Daria.
Pelayat lain, Daniel Ghods mengatakan kekasihnya, Saba Saadat, seorang mahasiswa ilmu biologi, adalah "kilasan cahaya" dalam hidupnya, sebelum dia tewas dalam kecelakaan itu.
"Di dunia ini kita mudah untuk menjadi peka terhadap tragedi yang terjadi di sekitar kita. Saya meminta semua orang untuk menjaga kemanusiaan mereka dan bersikap baik satu sama lain," kata Ghods.
Sebelumnya sekitar 2.000 orang mengadakan peringatan di aula universitas Toronto dan menyuarakan kesedihan dan kemarahan mereka atas tragedi tersebut.
"Tidak ada keadilan di dunia ini," kata Masoud Niknam, yang berduka atas kematian saudaranya, Farhad, seorang dokter gigi dan ayah dari dua anak.
"Aku tidak percaya pada apa pun lagi. Kita akan memiliki lubang di hati kita selamanya dan itu tidak bisa diisi dengan apa pun," ungkapnya.
“Semua orang marah, semua orang kesal. Saya belum pernah melihat orang-orang Iran seperti ini sejak revolusi tahun 1979," kata Mehrdad Ariannejad, CEO Tirgan, sebuah organisasi nirlaba yang mengorganisir peringatan di Toronto.