Bisnis.com, LA PAZ — Kongres Bolivia, yang dikuasai para anggota yang setia kepada Evo Morales pada Selasa (19/11/2019) mengatakan bahwa pihaknya akan menangguhkan pemungutan suara di lembaga itu yang diperkirakan menolak pengunduran diri pemimpin kiri tersebut.
Langkah itu dapat membantu menurunkan ketegangan sementara para pendukung Morales yang meningkatkan protes-protes di jalan-jalan La Paz dan kota-kota lain. Kekerasan yang meningkat di negara Amerika Selatan itu menyebabkan 20 orang tewas sejak Morales mengundurkan diri di bawah tekanan awal bulan ini.
Kongres dalam satu pernyataan menyebutkan bahwa pemungutan suara tersebut akan ditangguhkan untuk menciptakan dan menyumbang bagi lingkungan yang kondusif untuk dialog dan perdamaian.
Pertemuan menjelang pemungutan suara, sebagaimana dikutip Reuters, yang semula direncanakan berlangsung pukul 6.30 waktu setempat pada Selasa, telah dijadwal untuk membahas rencana-rencana bagi pemilihan baru dan juga pengunduran diri Morales, yang saat ini berada di Meksiko, tempat dia mencari suaka.
Partai Gerakan Morales bagi Sosialisme (MAS) menguasai mayoritas di Kongres dan dapat memberi suara menolak pengunduran dirinya. Hal tersebut berpotensi menimbulkan klaim yang tidak kondusif atas kepemimpinan negara itu dan menaikkan tekanan atas Presiden sementara Jeanine Anez.
Morales telah menyatakan kudeta oleh kubu sayap kanan terhadap dirinya dan menyiratkan dia dapat kembali ke negaranya dari Meksiko kendati dirinya telah berkali-kali berjanji tidak akan mencalonkan lagi dalam pemilihan baru yang oleh pemerintahan sementara sedang diusahakan.
Baca Juga
Pemimpin yang sudah cukup lama berkuasa itu mengundurkan diri pada 10 November 2019 di tengah tekanan terkait dengan tuduhan kecurangan dalam pemungutan suara setelah audit internasional oleh Organisasi Negara-Negara Amerika (OAS) menemukan kegiatan-kegiatan serius yang bertolak belakang dengan peraturan dalam pemilihan pada 20 Oktober 2019.
Para pendukungnya telah meningkatkan protes-protes menentang Anez, menyerukan Anes untuk mundur dan mengimbau Morales kembali. Sebanyak sembilan petani koka tewas pekan lalu dalam bentrokan-bentrokan dengan pasukan keamanan dalam protes-protes pro-Morales.