Perubahan posisi yang tiba-tiba tersebut menimbulkan pertanyaan yang mengganggu apakah tekanan kuat diberikan untuk mencoba dan mencegah Morales melarikan diri dan bertahan hidup.
Tidak mengherankan, Pemerintahan AS di bawah Presiden Donald Trump merayakan kudeta dengan "memuji rakyat Bolivia yang disebutnya menuntut kebebasan. Sedangkan pihak militer disebut mengambil langkah tepat mematuhi sumpahnya untuk melindungi rakyat dan konstitusi Bolivia."
"Kita sekarang selangkah lebih dekat ke belahan bumi Barat yang sepenuhnya demokratis, makmur, dan bebas," ujar Trump.
Artinya, AS mendukung kebijakan dari perubahan rezim di Amerika Latin dan di seluruh dunia.
Agaknya, karena dukungan AS itu, dan atas dasar kekosongan kekosongan politik, kemudian, pada 12 November wakil pemimpin Senat Jeanine Anez maju menggantikan Morales.